Failure To Thrive
Failure to Thrive/Failure to Gain Weight/Weight Faltering/Slow Weight Gain.
No. ICPC II : T10 Growth delay
No. ICD-10 version 2010 : R 62.8 Other lack of__expected normal
physiological__development
Tingkat Kemampuan 3
Masalah Kesehatan
Perlambatan pertumbuhan (faltering) adalah kenaikan berat badan yang tidak adekuat sesuai dengan umur dan jenis kelamin dan merupakan tanda awal stunting.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Kenaikan berat badan anak tidak adekuat
Pada dokumen pemantauan pertumbuhan anak, didapatkan pola pertumbuhan yang mendatar, menurun, atau kenaikan tidak adekuat pada kurva BB/U sesuai usia dan jenis kelamin. Anamnesis untuk mencari red flags kemungkinan disebabkan oleh asupan yang tidak adekuat, adanya malabsorpsi, serta peningkatan kebutuhan energi, seperti yang tertera pada tabel 1 tentang penyakit dan kondisi yang termasuk red flags.
Hasil Pemeriksaan Fisik (Objective)
Dilakukan konfirmasi status gizi dan pola pertumbuhan:
a. Pengukuran ulang dan analisis indeks antropometri BB/U, PB/U atau TB/U, BB/TB, IMT/U, dan LILA.
b. Tabel Weight Increment dan Length Increment (0-24 bulan) di grafik WHO Tahun 2006.
c. Pemeriksaan fisik untuk identifikasi kemungkinan penyebab asupan yang tidak adekuat, malabsorpsi atau peningkatan kebutuhan energi sesuai dengan penyakit dan kondisi yang termasuk red flags (table 12.8) dan alur penanganan kasus di Puskesmas (gambar 12.6).
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : darah tepi, dan Urinalisis
Penegakan Diagnosis (Asessment)
Kenaikan berat badan< P5 tabel weight increment WHO tahun 2006 untuk anak usia 0-24 bulan atau BB/U< - 2 SD kurva WHO (0-5 tahun).
Diagnosis Banding: -
Komplikasi
Komplikasi sesuai penyakit yang mendasari.
Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan penunjang dasar
c. Kriteria rujukan:
-
apabila terdapat red flags termasuk yang memerlukan Pangan Olahan Untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) sesuai yang dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai penanggulangan masalah gizi bagi anak akibat penyakit;
-
jika pemberian makan oral tidak memungkinkan, sehingga diperlukan pemberian makanan dengan cara lain (enteral/parenteral).
-
bila balita setelah penanganan selama 2 minggu tidak menunjukkan perbaikan; dan
-
jika pada pemeriksaan juga ditemukan PB/U atau TB/U<- 2SD.
Balita harus dirujuk kepada Dokter Spesialis Anak yang kemudian akan dilakukan tata laksana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penanggulangan masalah gizi bagi anak akibat penyakit.
Konseling dan edukasi
a. Konseling dilakukan dengan menyampaikan informasi kepada orang tua/pengasuh tentang hasil penilaian pertumbuhan anak dan alasan rujukan.
b. Edukasi dilakukan dengan
Memberi anjuran cara pemberian makan sesuai usia dan kondisi anak sesuai aturan makan (feeding rules), cara menyiapkan, petunjuk memilih jenis bahan makanan, dan pelaksanaannya.
Prognosis
Quo ad vitam Bonam, Quo ad functionam Bonam, Quo ad sanactionam Bonam
Referensi:
a. Permenkes No. 29 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit
b. Juknis Penggunaan PKMK bagi Anak Bermasalah Gizi,
Kemenkes 2020
c. Permenkes 2 tahun 2020 tetang standar Antropometri Anak
d. Homan GI. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016:94;295-300.