Hepatitis A
| | No. ICPC-2 | : D72 Viral Hepatitis | | | No. ICD-10 | : B15 Acute Hepatitis A |
Tingkat Kemampuan 4A Masalah Kesehatan
Hepatitis A adalah infeksi akut di liver yang disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang disebarkan melalui rute fekal oral. Lebih dari 75% orang dewasa simtomatik, sedangkan pada anak
<6 tahun 70% asimtomatik. Kurang dari 1% penderita hepatitis A dewasa berkembang menjadi hepatitis A fulminan.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
a. Demam
b. Mata dan kulit kuning
c. Penurunan nafsu makan
d. Nyeri otot dan sendi
e. Lemah, letih, dan lesu.
f. Mual dan muntah
g. Warna urine seperti teh
h. Tinja seperti dempul Faktor Risiko
a. Sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak terjaga sanitasinya.
b. Menggunakan alat makan dan minum dari penderita hepatitis.
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
a. Febris
b. Sklera ikterik
c. Hepatomegali
d. Warna urin seperti teh Pemeriksaan Penunjang
a. Tes laboratorium urin (bilirubin di dalam urin)
b. Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam darah, kadar SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal tertinggi, dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang lebih lengkap.
c. IgM anti HAV (di layanan tingkat lanjutan)
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding
Ikterus obstruktif, Hepatitis B dan C akut, Sirosis hepatis Komplikasi
Hepatitis A fulminan, Ensefalopati hepatikum, Koagulopati
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Asupan kalori dan cairan yang adekuat
b. Tirah baring
c. Pengobatan simptomatik
-
Demam: Ibuprofen 2 x 400 mg/hari.
-
Mual: antiemetik seperti Metoklopramid 3 x 10 mg/hari atau Domperidon 3 x 10mg/hari.
-
Perut perih dan kembung: H2 Bloker (Simetidin 3 x 200 mg/hari atau Ranitidin 2 x 150 mg/hari) atau Proton Pump Inhibitor (Omeprazol 1 x 20 mg/hari).
Rencana Tindak Lanjut
Kontrol secara berkala untuk menilai hasil pengobatan.
Konseling dan Edukasi
a. Sanitasi dan higiene mampu mencegah penularan virus.
b. Vaksinasi Hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi.
c. Keluarga ikut menjaga asupan kalori dan cairan yang adekuat, dan membatasi aktivitas fisik pasien selama fase akut.
Kriteria Rujukan
a. Penegakan diagnosis dengan pemeriksaan penunjang laboratorium
b. Penderita Hepatitis A dengan keluhan ikterik yang menetap disertai keluhan yang lain.
c. Penderita Hepatitis A dengan penurunan kesadaran dengan kemungkinan ke arah ensefalopati hepatik.
Peralatan
Laboratorium darah rutin, urin rutin dan pemeriksaan fungsi hati
Prognosis
Prognosis umumnya adalah bonam.
Referensi
a. Dienstaq, J.L. Isselbacher, K.J. Acute Viral Hepatitis. In: Braunwald, E. et al. _Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16__th__Ed._New York: McGraw-Hill. 2004.
b. Sherlock, S. Hepatitis B virus and hepatitis delta virus. In: Disease of Liver and Biliary System. Blackwell Publishing Company. 2002: p.285-96. (Sherlock, 2002)
c. Sanityoso, Andri. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 4. Jakarta: FK UI. 2006: Hal 429-33.
d. Soemohardjo, Soewignjo. Gunawan, Stephanus. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 4. Jakarta: FK UI. 2006:Hal 435-9.
e. Panduan Pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. 2004:Hal15-17.