Pemeriksaan Ekstremitas Atas
Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan
Melakukan pemeriksaan:
a. bahu dan lengan atas
b. siku dan lengan bawah
c. pergelangan tangan dan tangan Alat dan Bahan: -
Teknik Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan secara aktif dan pasif.
Pemeriksaan Bahu dan Lengan Atas
a. Meminta pasien berdiri membelakangi pemeriksa.
b. Inspeksi skapula dan otot-otot disekitarnya. Perhatikan adanya sikatris, pembengkakan, deformitas, atrofi otot, atau posisi yang abnormal.
c. Lihat adanya pembengkakan di sendi kapsul anterior atau tonjolan di bursa subakromial di bawah otot deltoid. Lihat juga perubahan warna, perubahan kulit, atau bentuk tulang yang tidak biasa (deformitas).
Gambar 128. Anatomi tulang di ekstremitas atas
d. Palpasi dimulai dari area permukaan tulang di bahu:
-
Dari belakang, ikuti tulang skapula yang menonjol sampai ketemu akromion (puncak dari bahu). Identifikasi ujung anterior dari akromion.
-
Dengan jari telunjuk di atas akromion, tepat di belakang ujungnya, tekan ke arah medial dengan ibu jari untuk menemukan daerah yang sedikit lebih tinggi yang merupakan bagian distal dari klavikula di sendi akromioklavikula. Gerakkan ibu jari ke medial dan turun sedikit menuju tulang yang menonjol yang disebut prosesus korakoid dari skapula.
-
Dari depan dimulai dari medial di sendi sternoklavikula; temukan klavikula lateral dengan jari.
-
Palpasi tendon biseps di lekukan intertuberkulum, tahan ibu jari tetap di prosesus korakoid dan jari lainnya di bagian lateral humerus. Angkat jari telunjuk dan taruh di tengah-tengah antara prosesus korakoid dan tuberkulum di permukaan anterior lengan.
Untuk memudahkan pemeriksa, putar lengan bawah ke eksternal, tentukan lokasi distal dari otot dekat siku dan ikuti otot biseps dan tendon proksimalnya ke lekukan intertuberkulum.
Gambar 129. Ligamen
e. Range of motion (ROM)
-
Gerakan fleksi: angkat lengan ke depan lalu ke atas kepala
-
Gerakan ekstensi: angkat lengan ke belakang
-
Gerakan abduksi: angkat lengan ke samping lalu ke atas kepala
-
Gerakan aduksi: silangkan lengan di depan tubuh
-
Gerakan rotasi internal: taruh satu tangan di belakang dan sentuh tulang skapula
-
Gerakan rotasi eksternal: angkat lengan setinggi bahu, lalu tekuk siku dan putar lengan bawah ke arah atas.
Gambar 130. ROM ekstremitas atas
f. Manuver
-
crossover test: palpasi dan bandingkan kedua sendi, cari apakah ada nyeri atau bengkak. Aduksi lengan pasien menyeberangi dada. Nilai sendi akromioklavikular. Hasil positif bila didapatkan nyeri pada sendi terseb ut.
Gambar 131_. Crossover test_
- The Apley scratch test: minta pasien untuk menyentuh skapula yang berlawanan, menggunakan 2 gerakan dari atas dan dari belakang (menilai rotasi bahu menyeluruh). Normalnya jari pasien dapat menyentuh ujung jari lainnya.
Gambar 132. Apley scratch test
-
Test Neer’s impingement sign: tekan skapula untuk mencegah pergerakan skapula dengan satu tangan, angkat lengan pasien dengan tangan satunya. Gerakan ini menekan tuberositas besar dari humerus terhadap akromion. Hasil positif bila didapatkan nyeri saat lengan diangkat membentuk sudut 70o-120o.
Gambar 133_. Test Neer’s impingement sign_
- Test Hawkins impingement sign: fleksi bahu pasien 90° dengan telapak tangan ke arah bawah, putar lengan ke internal. Gerakan ini menekan tuberositas besar terhadap ligamen korakoakromial.
Gambar 134. Test Hawkins impingement sign
5) Test supraspinatus strength: elevasi lengan 90° dan putar ke dalam dengan arah ibu jari menunjuk ke bawah. Minta pasien untuk menahan ketika pemeriksa menekan lengan pasien ke bawah.
Gambar 135. Test supraspinatus strength
6) Test infraspinatus strength: minta pasien untuk menaruh lengannya disamping dan fleksikan siku 90° dengan ibu jari menunjuk ke atas. Berikan tekanan ketika pasien menekan lengan bawah ke depan.
Gambar 135. Test infraspinatus strength
- Test forearm supination: fleksikan lengan bawah pasien 90° di siku dan pronasikan pergelangan tangan pasien. Berikan tahanan ketika pasien melakukan supinasi lengan bawah.
Gambar 136. Test forearm supination
- _Test__the”arm__drop”__sign:_minta pasien untuk abduksi lengan sejajar bahu dan turunkan secara perlahan.
Gambar 137. Test the”arm drop” sign
Pemeriksaan Siku dan Lengan Bawah
a. Inspeksi
-
Tahan lengan bawah pasien dengan tangan yang berlawanan sehingga sendi siku fleksi sekitar 70°. Identifikasi epikondilus lateral dan medial dan prosesus olekranon di tulang ulna
-
Inspeksi bentuk siku, termasuk permukaan ekstensor dari ulna dan prosesus olekranon. Lihat apakah ada nodul atau bengkak
b. Palpasi prosesus olekranon dan tekan di epikondilus untuk melihat nyeri. Rasakan apakah ada pergeseran di olekranon. Palpasi epikondilus lateralis, medialis dan prosesus olekranon di tulang ulna normal membentuk segitiga sama kaki.
Gambar 138. Palpasi siku
c. Range of motion (ROM)
-
Gerakan fleksi: tekuk siku
-
Gerakan ekstensi: luruskan siku
-
Gerakan supinasi: putar telapak tangan sehingga permukaannya berada di bagian atas seperti memegang piring
-
Gerakan pronasi: putar telapak tangan sehingga permukaannya berada di bawah.
Gambar 139. ROM siku dan lengan bawah Pergelangan tangan dan tangan
a. Inspeksi
-
Observasi posisi tangan saat bergerak dan lihat apakah pergerakannya mulus dan alami. Saat istirahat jari-jari tangan harus fleksi ringan dan selaras hampir paralel.
-
Inspeksi permukaan telapak dan punggung dari pergelangan tangan dan lihat apakah ada bengkak di daerah sendi.
-
Lihat apakah ada deformitas dari pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan, serta setiap angulasi dari deviasi ulnar atau radial.
-
Observasi bentuk telapak tangan, terutama daerah tenar dan hipotenar.
-
Dinilai apakah ada penebalan dari tendon fleksor atau fleksi kontraktur di jari-jari.
b. Palpasi
-
Pada pergelangan tangan, palpasi bagian distal dari radius dan ulna di permukaan lateral dan medial. Palpasi setiap lekukan di sendi pergelangan tangan dengan ibu jari di dorsum dari pergelangan tangan dan jari lainnya di bawahnya. Dinilai apakah ada bengkak atau nyeri
-
Palpasi tulang stiloid radial dan snuffbox anatomis, yaitu garis cekung di bagian distal dari prosesus stiloid yang dibentuk dari otot abduktor dan ekstensor dari ibu jari untuk menilai ada tidaknya kelainan di tulang skafoid.
-
Kompres sendi metacarpal dengan cara meremas telapak tangan dari kedua sisi di antara jari dan ibu jari. Dinilai apakah ada nyeri atau bengkak.
-
Palpasi jari-jari dan ibu jari. Palpasi bagian lateral dan medial dari setiap sendi di antara jari-jari tangan dan ibu jari (sendi proksimal interphalangeal dan distal interphalangeal). Dinilai apakah ada nyeri, pembesaran tulang, dan bengkak
c. Range of motion (ROM) dari pergelangan tangan
-
Gerakan fleksi: dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah, tunjuk jari-jari tangan ke arah bawah.
-
Gerakan ekstensi: dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah, tunjuk jari-jari tangan ke arah atas.
-
Gerakan adduksi (deviasi radial): dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah, gerakkan telapak tangan mendekati garis tengah.
-
Gerakan abduksi (deviasi ulnar): dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah, gerakkan telapak tangan menjauhi garis tengah pergelangan tangan.
Gambar 140. ROM
d. Range of motion (ROM) dari jari tangan
-
Gerakan fleksi: kepalkan jari-jari tangan dan taruh ibu jari diatas kepalan tangan.
-
Gerakan ekstensi: lebarkan jari-jari tangan.
-
Gerakan abduksi: perlebar jari-jari tangan selebar- lebarnya.
-
Gerakan adduksi: dekatkan jari-jari tangan.
Gambar 142. ROM jari dan ibu jari tangan
e. Range of motion (ROM) dari ibu jari
-
Gerakan fleksi: gerakkan ibu jari melewati telapak tangan dan sentuh bagian bawah dari jari kelingking
-
Gerakan ekstensi: gerakkan ibu jari menjauh dari telapak tangan
-
Gerakan abduksi dan adduksi: angkat ibu jari, gerakan mendekati telapak tangan untuk aduksi dan menjauh untuk abduksi
-
Gerakan oposisi: gerakkan ibu jari menyentuh tiap-tiap ujung jari yang lainnya.
f. Manuver
-
Thumb movement: genggam ibu jari, lalu gerakan ke arah deviasi ulnar
-
Thumb abduction: dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas, angkat ibu jari keatas ketika kita menekannya ke arah bawah (carpal tunnel)
-
Test Tinel’s sign: tekan ringan di jalur nervus medianus (carpal tunnel)
-
Test Phalen’s sign: minta pasien untuk mempertemukan kedua punggung tangan lalu tekan. Tahan selama ± 60 detik
-
Froment’s sign test: pemeriksaan khusus untuk menilai ulnar nerve palsy. Pasien diminta untuk menjepit kertas diantara kedua ibu jari dan telunjuk. Pemeriksa kemudian mencoba menarik kertas tersebut. Normalnya, pasien dapat mempertahankan kertas. Apabila ada kelainan didapatkan fleksi sendi fleksor pollicis longus akibat kompensasi otot untuk mempertahankan kertas.
Referensi
Bickley, LS. Szilagyi PG: Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 10th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. China. 2009.