Pemeriksaan Iva (Inspeksi Visual Asam Asetat)
Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan: mampu melakukan pemeriksaan IVA untuk menilai kelainan organ reproduksi.
Alat dan Bahan
a. Botol dengan isi larutan asam asetat 3-5%. Cara membuatnya adalah:
Asam asetat sebagai bahan utama cuka, dianjurkan yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah larutan asam asetat (konsentrasi 3–5%). Karena larutan cuka yang tersedia konsentrasinya 25 %, sedangkan yang dibutuhkan adalah 5 %, maka larutkan 1 bagian cuka dengan 4 bagian air.
b. Spekulum steril atau yang telah di DTT
c. Kapas lidi dalam wadah bersih
d. Sarung tangan (lebih baik jika steril)
e. Sumber cahaya yang memadai.
Teknik Pemeriksaan
a. Minta ibu untuk BAK jika belum dilakukan. Jika tangannya kurang bersih, minta ibu membersihkan dan membilas daerah kemaluan sampai bersih.
b. Minta ibu untuk melepas pakaian (termasuk pakaian dalam) sehingga dapat dilakukan pemeriksaan panggul dan tes IVA.
Pemeriksaaan panggul penting dilaksanakan sebelum/mengawali pemeriksaan IVA
c. Bantu ibu memposisikan dirinya di atas meja ginekologi, tutup badan klien dengan kain, nyalakan lampu/senter dan arahkan ke vagina klien.
d. Cuci tangan secara merata dengan sabun dan air, kemudian keringkan dengan kain bersih dan kering atau dianginkan. Lakukan palpasi perut.
e. Pakai sarung tangan periksa yang baru atau sarung tangan bedah yang telah di-DTT.
f. Atur peralatan dan bahan pada nampan yang telah di-DTT, jika belum dilakukan.
Tes IVA
a. Periksa kemaluan bagian luar kemudian periksa mulut uretra apakah ada keputihan. Lakukan palpasi Skene’s and Bartholin’s glands. Katakan pada klien bahwa spekulum akan dimasukkan dan klien mungkin merasakan beberapa tekanan.
b. Dengan hati-hati masukkan spekulum sepenuhnya atau sampai terasa ada penolakan kemudian perlahan-lahan membuka bilah/cocor untuk melihat serviks. Atur spekulum sehingga seluruh serviks dapat terlihat. Hal tersebut mungkin sulit pada kasus-kasus di mana serviks berukuran besar atau sangat anterior atau posterior. Mungkin perlu menggunakan kapas lidi, spatula atau alat lain untuk mendorong serviks dengan lembut ke atas atau ke bawah agar dapat dilihat.
c. Bila serviks dapat dilihat seluruhnya, kunci cocor spekulum dalam posisi terbuka sehingga akan tetap ditempat saat melihat serviks. Dengan melakukan hal tersebut provider paling tidak mempunyai satu tangan yang bebas.
Jika menggunakan sarung tangan luar, rendam kedua tangan ke dalam larutan kloring 0.5% kemudian lepas sarung tangan dengan sisi dalam berada di luar. Jika ingin membuang sarung tangan, buang sarung tangan ke dalam wadah tahan bocor atau kantung plastik. Jika sarung tangan bedah akan digunakan kembali, dekontaminasi dengan merendam ke dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit.
d. Pindahkan sumber cahaya agar serviks dapat terlihat dengan jelas.
e. Amati serviks dan periksa apakah ada infeksi (cervicitis) seperti cairan putih keruh (mucopus); ektopi (ectropion); tumor yang terlihat atau kista Nabothian, nanah atau lesi “strawberry” (infeksi Trichomonas).
f. Gunakan kapas lidi untuk membersihkan cairan yang keluar, darah atau mukosa dari serviks. Buang kapas lidi ke dalam wadah tahan bocor atau kantung plastik.
g. Identifikasi servical ostium dan SSK dan area sekitarnya.
h. Basahkan kapas lidi ke dalam larutan asam asetat kemudian oleskan pada serviks. Bila perlu, gunakan kapas lidi bersih untuk mengulang pengolesan asam asetat sampai serviks benar-benar telah dioleskan asam secara merata. Buang kapas lidi yang telah dipakai.
i. Setelah serviks telah dioleskan dengan larutan asam asetat, tunggu minimal 1 menit agar dapat diserap dan sampai muncul reaksi acetowhite.
j. Periksa SSK dengan teliti. Lihat apakah serviks mudah berdarah. Cari apakah ada plak putih yang menebal atau epithel acetowhite.
k. Bila perlu, oleskan kembali asam asetat atau usap serviks dengan kapas lidi bersih untuk menghilangkan mukosa, darah atau debris yang terjadi pada saat pemeriksaan dan yang menggangu pandangan. Buang kapas lidi yang telah dipakai.
l. Bila pemeriksaan visual pada serviks telah selesai, gunakan kapas lidi yang baru untuk menghilangkan asam asetat yang tersisa pada serviks dan vagina. Buang kapas lidi yang telah dipakai.
m. Lepaskan speculum secara halus. Jika hasil tes IVA negatif, letakkan speculum ke dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit untuk dekontaminasi. Jika hasil tes IVA positif dan, setelah konseling, pasien menginginkan pengobatan segera, letakkan speculum pada nampan atau wadah agar dapat digunakan pada saat krioterapi.
n. Lakukan pemeriksaan bimanual dan pemeriksaan rectovaginal (jika perlu). Periksa kelembutan gerakan serviks; ukuran,
bentuk dan posisi uterus; kehamilan atau abnormalitas dan pembesaran uterus atau kepekaan (tenderness) adneksa.
Analisis/ Interpestasi Hasil IVA
a. Apakah kanker atau bukan
b. Apakah SSK tampak atau tidak
c. Apakah tes IVA positif atau negatif (Periksa ada/tidak lesi acetowhite, hasil negatif bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi**. Hasil positif/atipik** bila didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi
d. Apakah dapat dilakukan krioterapi atau tidak
Referensi
a. Cunningham, F.Gary. Williams Obstetrics 23__th Edition. The McGraw-Hill Companies, New York, 2010.
b. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013.