Pembuatan Sediaan Darah Tepi (Tebal Dan Apus)
Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan
a. Menyediakan slide untuk diperiksa secara mikroskopik.
b. Sediaan darah apus | dapat | digunakan untuk pemeriksaan |
morfologi sel darah. | ||
c. Sediaan darah tebal | dapat | digunakan untuk pemeriksaan |
parasit filaria. |
d. Sediaan darah tebal dan apus dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik malaria. Walaupun pemeriksaan mikroskopik malaria bukan merupakan kompetensi dokter umum, namun dokter perlu mampu membuat sediaan yang
baik agar dapat dikirim dan diperiksa dengan baik oleh tenaga ahli secara mikroskopik.
Alat dan Bahan
a. Sarung tangan sebagai alat perlindungan diri
b. Kapas alkohol
c. Kapas kering
d. Lanset sekali pakai
e. Kaca obyek
f. Metanol
g. Larutan Giemsa
h. Larutan buffer (dapat diganti dengan air suling atau destilled water bila tidak tersedia)
i. Rak pengering
j. Kertas tisu atau kertas saring
Prosedur
a. Pembuatan sediaan darah tebal
-
Persiapkan ujung jari pasien yang akan ditusuk. Lakukan desinfeksi dengan menggunakan kapas alkohol.
-
Tusuk ujung jari pasien dengan menggunakan lanset sekali pakai.
-
Hapus tetesan darah yang pertama keluar dengan menggunakan kapas kering.
-
Tempelkan kaca obyek pada tetesan darah berikutnya. Ambil sebanyak 3 tetes darah.
-
Letakkan kaca obyek di atas meja kerja. Dengan menggunakan ujung kaca obyek yang lain, sebarkan tetesan darah hingga membentuk lingkaran berdiameter
±1cm.
-
Beri label pada kaca obyek, tunggu hingga sediaan kering untuk dapat diwarnai.
-
Pewarnaan sediaan darah tebal:
a) Letakkan kaca obyek yang telah diberi sediaan di atas rak
b) Siapkan larutan Giemsa 20% dengan mencampurkan 20ml larutan Giemsa stok dengan 80ml larutan buffer atau air suling
c) Teteskan larutan Giemsa kerja di atas sediaan darah hingga seluruh darah tertutup zat warna. Biarkan selama 15 menit.
d) Buang sisa zat warna, kemudian cuci perlahan dengan air mengalir. Hati-hati sebab sediaan darah dapat luruh akibat aliran air yang kuat.
e) Biarkan kering dengan meletakkannya secara tegak di atas kertas tisu atau kertas saring.
b. Pembuatan sediaan darah apus
-
Setelah mengambil tetesan darah untuk pembuatan sediaan darah tebal, ambil kembali 1 tetes darah untuk pembuatan sediaan darah apus. Remas sedikit ujung jari pasien bila darah sulit keluar.
-
Letakkan kaca obyek di atas meja kerja. Ambil kaca obyek lainnya untuk menyebar sediaan darah dengan cara berikut:
a) Pegang kaca obyek penyebar dengan tangan kanan. Letakkan sisi pendek kaca obyek penyebar di sebelah kiri tetesan darah, posisikan hingga membentuk sudut 45⁰ dengan kaca obyek di bawahnya.
b) Geser kaca obyek penyebar secara perlahan ke arah kanan hingga sisinya menyentuh tetesan darah, dan tunggu hingga darah menyebar di sepanjang sisi pendek tersebut.
c) Pegang kaca obyek pertama dengan tangan kiri, sementara geser kaca obyek penyebar ke arah kiri dengan cepat hingga menyebar di atas kaca obyek pertama.
-
Beri label pada kaca obyek, tunggu hingga sediaan kering untuk dapat diwarnai.
-
Pewarnaan sediaan darah apus:
a) Letakkan kaca obyek yang telah diberi sediaan apus di atas rak
b) Lakukan fiksasi dengan menetesi sediaan darah dengan metanol, biarkan hingga beberapa detik atau hingga metanol kering. Buang sisa metanol bila ada.
c) Siapkan larutan Giemsa 20% dengan mencampurkan 20ml larutan Giemsa stok dengan 80ml larutan buffer atau air suling
d) Teteskan larutan Giemsa kerja di atas sediaan darah hingga seluruh darah tertutup zat warna. Biarkan selama 15 menit.
e) Buang sisa zat warna, kemudian cuci perlahan dengan air mengalir. Biarkan kering dengan meletakkannya secara tegak di atas kertas tisu atau kertas saring.
c. Catatan:
-
Sediaan tebal dan tipis dapat dibuat bersisian pada kaca obyek yang sama. Apabila ingin dilakukan seperti ini, maka pada saat menetesi metanol pada sediaan apus, posisikan kaca obyek miring ke arah sediaan apus sehingga penetesan metanol tidak mengenai sediaan tebal di bagian atasnya.
-
Jari yang ditusuk biasanya jari tengah atau jari manis tangan kiri (atau tangan kanan pada pasien kidal), dan tumit pada bayi.
Persiapkan jari pasien, lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol | Tusuk jari dengan menggunakan lanset sekali pakai | Ambil 3 tetes darah untuk sediaan darah tebal dan 1 tetesuntuk sediaan apus |
Buat sediaan darah apus denganmenggesernya | Buat sediaan darah tebal denganmeratakannya | Beri label pada sediaan |
menggunakan sisipendek kaca obyek lain | menggunakan ujungkaca obyek lain |
Gambar 174. Pembuatan sediaan darah tebal dan apus pada satu kaca obyek
- Label dapat ditulis dengan pensil pada bagian pangkal dari sediaan apus.
Gambar 175. sediaan darah tebal dan apus pada kaca obyek yang sama
Referensi
a. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. Departemen Kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia. Gebrak Malaria. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008.
b. Lewis, Bain, Bates. Dacie and Lewis Practical Haematology. 10th ed. Philadelphia: Churcill Livingstone, 2006.