Pemeriksaan Hemaglobin
- Metode Sianmethemoglobin Bahan pemeriksaan
Darah lengkap dengan antikoagulan K2EDTA atau K3EDTA 1-1,5 mg/mL darah.
Alat dan Reagen Alat:
a) Pipet volumetrik 5,0 mL
b) Pipet Sahli/mikropipet 20 μL
c) Spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm
Reagen: Larutan Drabkin
Pembuatan kurva standar:
Dilakukan pembuatan kurva standar, sebelum melakukan penetapan kadar hemoglobin. Diperlukan larutan standar HiCN 55-85 mg/dL. Misalnya dipakai larutan standar HiCN 57,2 mg/dL, larutan ini sesuai dengan kadar Hb 5020/20 x 57,2 mg/dL = 14,4 g/dL. Kemudian dibuat pengenceran 25,
50, 75, 100 % dari larutan standar tersebut. Tiap pengenceran dibaca serapannya pada panjang gelombang 540 nm dengan larutan sianida sebagai blangko. Prosedur perhitungan dan pembuatan kurva standar dapat dilihat pada tabel 37.
Tabel 34. Contoh Pembuatan Larutan Untuk Pembuatan Kurva Standar
Tabung No. | Kadar****% | g/dL | Larutan Standar****mL | Larutan Sianida****mL | Serapan |
1 | 0 | 0 | - | 2 | 0 |
2 | 25 | 3,6 | 0,5 | 1,5 | 0,098 |
3 | 50 | 7,2 | 1 | 1 | 0,196 |
4 | 75 | 10,8 | 1,5 | 0,5 | 0,294 |
5 | 100 | 14,4 | 2 | - | 0,392 |
Faktor (F) = 36/0,980 = 36,8
Cara pemeriksaan
5 mL larutan sianida (Drabkin) dicampur dengan 20 μL darah dan dibiarkan selama 3 menit. Baca serapan (S) larutan HiCN yang terjadi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Kadar hemoglobin dapat dibaca pada kurva standar atau dihitung dengan menggunakan faktor (F), kadar Hb = SxF.
- Metode Otomatik Bahan pemeriksaan
Darah lengkap dengan antikoagulan K2EDTA atau K3EDTA, 3 mL dalam tabung EDTA
Alat dan Reagen
Alat: Hematology Automatic Blood Cell Counter (electronic impedance)
Reagen: sesuai dengan alat yang digunakan
Cara pemeriksaan
a) Homogenkan darah dengan antikoagulan EDTA
b) Masukkan identitas pasien pada alat hematologi otomatis dan siapkan untuk pemeriksaan hematologi
c) Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap darah pasien, lakukan pemeriksaan kontrol internal menggunakan bahan kontrol normal, low, high, dengan syarat minimum 2 level (normal dan low).
d) Aspirasi darah EDTA dengan alat. Jumlah yang diaspirasi tergantung tipe dan merk alat. Perhatikan kecukupan sampel karena adanya dead space (jumlah sampel harus ada supaya bisa diaspirasi alat)
e) Hasil akan tampil pada layar/monitor alat.
- Pemeriksaan Hemoglobin Menggunakan Alat POCT dengan
Microcuvet
Bahan Pemeriksaan: Darah kapiler atau darah EDTA
Alat dan Reagen
Gambar 168. Alat POCT dengan Microcuvet dan lancet Alat:
a) Haemoglobinometer POCT
b) Lancet
Reagen:
a) Microcuvet berisi reagen (Sodium Dioksicholat, Sodium Nitrit, Azide)
b) Strip berisi regaen
c) Bahan kontrol
Gambar 169. Reagen POCT Cara Pemeriksaan
a) Siapkan alat dan reagen pemeriksaan Hb dengan POCT
b) Hidupkan alat
c) Masukkan no batch reagen/ cuvet dan identitas pasien
d) Teteskan darah 1 tetes ke atas alas hidrofobik sebelum dihisap dengan cuvet (bila memakai _cuvet)_dengan volume cukup.
e) Bila cuvet tidak terisi penuh. Sisa darah pada jari usap bersih dulu, baru dihisap lagi memakai cuvet baru
f) Masukkan cuvet pada alat
g) Setelah informasi dan cuvet masuk dalam alat, pengukuran dimulai
h) Setelah waktu yang ditentukan pabrik, alat akan menampilkan hasil kadar Hb pada layar
i) Hasil dicatat pada buku pencatatan hasil pasien
j) Buang cuvet yang telah terpakai pada wadah sampah/limbah infeksius
Catatan : Prosedur ini dapat disesuaikan lagi dengan petunjuk yang ada pada alat yang akan digunakan
- Pemeriksaan Hemoglobin Menggunakan Alat POCT dengan
Strip
Bahan Pemeriksaan: Darah Kapiler Alat dan Reagen
Gambar 170. Alat POCT dengan strip dan lacet
Alat
-
Haemometer POCT
-
Lancet
Gambar 171. Reagen alat POCT dengan strip
Reagen
a) Strip berisi reagen
b) Bahan kontrol
Cara Pemeriksaan
a) Siapkan alat dan reagen pemeriksaan Hb POCT dengan Strip
b) Pastikan baterai terpasang pada alat
c) Masukkan kalibrator untuk Hb
d) Pastikan kode yang tampil pada layar monitor sama dengan kode yang tertera pada chip kalibrator
e) Masukan strip, layar monitor kan menunjukkan tanda tetesan darah
f) Teteskan darah pada strip dengan volume cukup
sampai terdengar nada “beep”
g) Bila tetesan darah sudah diteteskan namun volume tidak cukup, sisa darah pada jari diusap bersih dulu, baru diteteskan lagi pada strip baru.
h) Setelah waktu yang ditentukan pabrik, alat akan menampilkan hasil kadar Hb pada layar
i) Hasil dicatat pada buku pencatatan hasil pasien
j) Buang strip yang telah terpakai pada wadah sampah/limbah infeksius
Catatan: Prosedur ini dapat disesuaikan lagi dengan petunjuk yang ada pada alat yang akan digunakan
Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin......................................................... g/dL
Kadar hemoglobin total dalam darah mengindikasikan jumlah eritrosit, nilai hematokrit dan juga perubahan volume plasma. Nilai rujukan disajikan pada table 38.
Tabel 35. Nilai Rujukan Kadar Hemoglobin Sesuai Umur dan Jenis Kelamin
Umur | Hemoglobin****(g/dL) |
1 – 3 hari (darah 14,5 – 22,5kapiler) | |
0,5 – 2 tahun | 10,5 – 13,5 |
2 – 6 tahun 11,5 – 13,5 | |
6 – 12 tahun | 11,5 – 15,5 |
12 – 18 tahun (pria) 13,0 – 16,0 | |
12 – 18 tahun (wanita) | 12,0 – 16,0 |
18 – 49 tahun (pria) 13,5 – 17,5 | |
18 – 49 tahun (wanita) | 12,0 – 16,0 |
Kadar Hb pasien dibandingkan dengan nilai rujukan yang sesuai dengan profil pasien. Nilai rujukan untuk ibu hamil, wanita tidak hamil, laki-laki ataupun anak-anak berbeda. Kadar Hb di bawah nilai rujukan berarti pasien menderita anemia.
Tabel 36. Kadar hemoglobin : nilai rujukan, derajat anemia Ibu hamil menurut WHO
Populasi Kadar Hemoglobin (g/dL)
Wanita tidak hamil
>15 tahun
12 atau lebih 11-11,9 8-10,9 Kurang dari 8
- Metode Sahli
Bahan Pemeriksaan
Darah vena atau darah kapiler
Alat dan Reagen
Alat : Hemoglobinometer (hemometer), Sahli terdiri dari :
a) Gelas berwarna sebagai warna standard
b) Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 sampai dengan 22. Skala merah untuk hematokrit.
c) Pengaduk dari gelas
d) Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20 µL
e) Pipet pasteur.
f) Kertas tissue/kain kassa kering
Reagen:
a) larutan HCL 0,1 N
b) Aquades
Cara Pemeriksaan
a) Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2
b) Hisaplah darah kapiler dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 µL (tidak boleh dihisap dengan mulut).
c) Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
d) Masukkan darah sebanyak 20 µL ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCL tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.
e) Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCL dari dalam pipet secara berulang 3 kali
f) Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin
g) Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna standard.
h) Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari campuran larutan.
Catatan: Tidak direkomendasikan lagi karena variasi pengukuran/ketidaktelitian hasil pemeriksaan menggunakan alat Hb Sahli ini sebesar ±20%