Pemeriksaan Hitung Jenis Apus Darah Tepi
Tingkat Kemampuan: 4A
Alat dan reagen Alat:
a. Sediaan apus darah yang akan diperiksa
b. Mikroskop binoculer
c. Minyak imersi
d. Kertas lensa/kain flanel
e. Differential cell counter yang dirancang untuk hitung jenis. Reagen: -
Teknik pemeriksaan
a. Fokuskan mikroskop pada pembesaran 10x (low power). Pindai hapusan untuk memeriksa distribusi sel, clumping, dan sel
abnormal. Saat memindai apusan, perhatikan bentuk eritrosit yang tidak biasa seperti rouleaux atau clumping.
b. Periksa tepi hapusan. Jika terdapat sejumlah besar leukosit pada daerah ini, maka hitung jenis tidak akurat. Sebagian besar sel yang berada pada tepi sediaan adalah leukosit besar seperti monosit dan neutrofil. Apusan tidak dapat diperiksa jika ditemukan kondisi seperti ini.
c. Jika apusan dapat digunakan, perkirakan jumlah leukosit dengan menghitung jumlah leukosit pada tiap 5 atau 6 lapang pandang besar (low power field). Hitung jumlah rata-rata sel. Kalikan jumlah rata-rata sel dengan 1000 dan bagi 4. Jumlah ini seharusnya berada dalam ±20% dari jumlah aktual leukosit. Jika tidak dalam rentang ini, penghitungan dan estimasi leukosit harus diulang.
(rata-rata jumlah leukosit/5 lapang pandang) x 100 4
d. Hitung jumlah trombosit diperkirakan normal bila dijumpai 3-8 trombosit dalam 100 eritrosit
e. Untuk melakukan hitung jenis, pilih bagian apusan dimana eritrosit terlihat berdekatan namun tidak tumpang tindih. Gunakan pembesaran 40 x.
f. Mulai dari daerah apusan yang tipis dan bergeser. Hitung jumlah seluruh leukosit dan catat pada differential cell counter, hingga 100 leukosit telah dihitung. Jika ditemukan eritrosit berinti saat melakukan hitung jenis, jumlahkan mereka pada bagian yang berbeda. Saat menghitung sel, buat catatan segala abnormalitas yang ditemukan pada sel.
g. Hasil hitung jenis digambarkan sebagai persentase total leukosit yang dihitung. Penting juga untuk mengetahui jumlah absolut tiap jenis leukosit per μL darah.
Jumlah absolut sel/ μL = % tipe sel pada hitung jenis x jumlah leukosit/uL
h. Periksa morfologi eritrosit pada daerah tipis apusan dimana eritrosit tidak saling tumpang tindih atau sedikit tumpang tindih.
- Catat tiap variasi yang tidak normal dan klasifikasikan sebagai: sedikit, terkadang, atau tidak banyak.
1+ = satu atau dua sel terlihat tiap lapang pandang.
2+ = sedikit meningkat namun sel normal masih dapat ditemukan; 3-4/ lapang pandang
3+ = peningkatan jumlah yang signifikan; hampir keseluruhan sel abnormal >5/lapang pandang
4+ = seluruh sel abnormal; ditemukan pada kasus ekstrim seperti abnormalitas eritrosit herediter
* jika tidak ada morfologi eritrosit yang signifikan, laporkan morfologi sel darah merah sebagai “normal”.
-
b. Ukuran: anisositosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan variasi ukuran.
-
c. Bentuk: poikilositosis adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan perubahan bentuk. Jika istilah ini digunakan, maka harus diperjelas dengan variasi bentuk yang ada, seperti eliptosit 2+, sel target 1+, dsb.
-
d. Badan inklusi: apakah terdapat badan inklusi eritrosit atau leukosit yang bermakna seperti basophilic stippling, badan Howell-Jolly, badan Dohle, dsb.
-
e. Abnormalitas lain yang ditemukan seperti rouleaux, parasit atau bakteri tertentu, dsb.
Pelaporan hasil pemeriksaan
Pada contoh pelaporan hitung jenis dibawah, yang dimasukkan adalah nilai normal pada orang dewasa.
Tabel 38. Hitung jenis sel normal pada orang dewasa
Tipe Sel Dewasa
**Segmen %**53-79
**Batang %**0-10
**Limfosit %**3-9
**Eosinofil %**0-4
Catatan
a. Hapusan yang dibuat dan diwarnai dengan baik sangat penting terhadap keakuratan hitung jenis.
b. Sebelum melaporkan abnormalitas yang signifikan seperti blast, malaria, atau temuan signifikan lainnya pada hitung jenis pasien, minta petugas yang lebih berpengalaman untuk menilai hapusan untuk konfirmasi.
c. Jika ditemukan sel yang rusak seperti smudge cel atau basket cell, harus tetap dilaporkan.
d. Ketika jumlah leukosit sangat rendah ( < 1000 /uL), sulit untuk melakukan hitung jenis dengan 100 sel. Dalam situasi seperti ini, gunakan penjumlahan hingga 50 sel. Berikan catatan bahwa sel yang dihitung hanya 50. Kalikan tiap persentasi x2.
e. Ketika jumlah leukosit sangat tinggi (>50.000/uL), hitung jenis
200 sel dapat dilakukan untuk meningkatkan keakuratan hitung jenis. Hasil ini kemudian dibagi dua dan tuliskan catatan pada laporan bahwa digunakan penghitungan 200 sel.
Tabel 39. Kelainan pada hitung jenis
Sel Tinggi Rendah
Sel Tinggi Rendah
Orang yang terlihat sakit Derajat keparahan neutrofilia Kecepatan perubahan neutrofilia
Adanya shift to the left
LimfositPenyebab:
Infeksi akut (virus, bakteri) Merokok
Hiposplenisme Respon stress akut Tiroiditis autoimun CLL
Limfadenopati, hepatosplenomegali
Biasanya tidak bermakna secara klinis
MonositBiasanya tidak signifikan.
Perhatikan kadar >1.x109/L lebih ketat
Secara klinis tidak bermakna
TrombositKadar signifikan:
>500x109/L
Kemungkinan penyebab: Kondisi reaktif seperti infeksi, inflamasi
Kehamilan Defisiensi besi Paska splenektomi
Trombositemia esensial
Kadar signifikan:
<100x109/L
Penyebab tersering: Infeksi virus
ITP
Gangguan hepar Obat-obatan Hipersplenisme Penyakit autoimun
Sel Tinggi Rendah Kehamilan Perhatian: Memar Petechiae
Perdarahan signifikan
Referensi
a. Sacher RA. McPherson RA. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. 11th ed. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC, 2002.
b. Turgeon ML. Clinical Hematology theories and procedures. 4th ed. Phladelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2005.
c. Frasser T, Tilyard M (eds). Complete blood count in primary care. Dunedin: BPAC NZ better medicine, 2008.