Goresan Kulit
Tingkat Kemampuan: 4A
Spesimen goresan kulit digunakan untuk pemeriksaan BTA dalam mendiagnosis Lepra (Morbus Hansen).
Peralatan dan bahan yang dipakai untuk spesimen goresan kulit
a. Skalpel/pisau kulit
b. Kapas alkohol
c. Kaca objek yang bersih, tidak berlemak dan tidak bergores
d. Lampu spiritus
e. Pensil kaca
f. Forsep/pinset
Teknik pengambilan spesimen goresan kulit:
a. Sediaan diambil dari kelainan kulit yang paling aktif. Kulit muka sebaiknya dihindarkan karena alasan kosmetik, kecuali tidak ditemukan di tempat lain
b. Tempat-tempat yang sering diambil sediaan apus jaringan untuk pemeriksaan M. leprae ialah cuping telinga, lengan, punggung, bokong dan paha.
c. Pengambilan sediaan apus dilakukan di 3 tempat yaitu cuping telinga kiri, cuping telinga kanan dan bercak yang paling aktif
d. Kaca objek diberi nama, nomor identitas
e. Permukaan kulit pada bagian yang akan diambil dibersihkan dengan kapas alkohol 70%.
f. Jepit kulit pada bagian tersebut dengan forsep/pinset atau dengan jari tangan untuk menghentikan aliran darah ke bagian tersebut.
g. Kulit disayat sedikit dengan pisau steril sepanjang lebih kurang
5 mm, dalamnya 2 mm. Bila terjadi perdarahan bersihkan dengan kapas.
h. Kerok tepi dan dasar sayatan secukupnya dengan menggunakan punggung mata pisau sampai didapat semacam bubur jaringan dari epidermis dan dermis, kemudian dikumpulkan dengan skalpel pada kaca objek.