Proses Konsultasi
a. Membuka Sesi Konsultasi
-
Bangun sambung rasa dengan cara menyapa, bersalaman, memperkenalkan diri dan mengkonfirmasi identitas dan karakteristik pasien
-
Jelaskan tujuan sesi, meminta persetujuan pasien bila diperlukan
-
Identifikasi masalah utama pasien atau hal yang ingin dibicarakan pasien menggunakan pertanyaan pembuka yang sesuai (misal:”ada masalah apa?” atau ”apa yang bisa saya bantu?” atau “ada keluhan apa?”)
-
Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan pasien tanpa memotong atau mengarahkan jawaban pasien.
-
Konfirmasi masalah yang ada dan menanyakan adakah masalah lainnya (mis: ”jadi ada sakit kepala dan capek- capek, ada lagi yang lain?” atau “apakah ada perubahan dengan berat badan?”, dan lain-lain)
b. Mengumpulkan Informasi
-
Dorong pasien menceritakan perjalanan penyakitnya mulai awal sampai saat ini menggunakan kata-katanya sendiri (menggali apa yang menyebabkan kedatangannya hari ini)
-
Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan tepat, dimulai dengan pertanyaan terbuka dilanjutkan dengan pertanyaan tertutup.
-
Dengarkan pasien dengan penuh perhatian, membiarkan pasien menyelesaikan perkataannya tanpa diinterupsi, memberikan waktu bagi pasien untuk berpikir sebelum menjawab, atau meneruskan pembicaraan setelah jeda sejenak.
-
Amati respon pasien secara verbal maupun non-verbal (mis: mendorong pasien berbicara, memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengatur apa yang akan diutarakan, melakukan refleksi isi, membuat interpretasi bahasa tubuh, ucapan, ekspresi wajah)
-
Klarifikasi kembali pernyataan pasien bila kurang jelas atau meminta penjelasan lebih lanjut (misalnya: ”bisa
dijelaskan apa yang dimaksud dengan kepala terasa
melayang?”)
- Rangkum pada akhir satu bagian konsultasi untuk memastikan bahwa pengertian dokter sama dengan pasien sebelum pindah ke bagian berikutnya; meminta pasien mengoreksi bila ada interpretasi yang kurang tepat, atau meminta pasien memberikan penjelasan lebih lanjut.
Jika membaca, mencatat atau menggunakan komputer, tidak mengganggu jalannya sesi konsultasi.
Saat melakukan pemeriksaan fisik menjelaskan prosesnya dan meminta izin. Berikan perhatian khusus terhadap hal- hal sensitif yang dapat membuat pasien merasa malu atau menyakitkan pasien, termasuk pemeriksaan fisik. Jelaskan alasan pertanyaan atau pemeriksaan fisik yang mungkin dirasa tidak masuk akal.
c. Memberikan Penjelasan & Rencana Tata Laksana
- Pastikan apakah
a) Pasien dapat menerima rencana penatalaksanaan
b) Kekhawatiran pasien telah teratasi
- Negosiasikan rencana yang dapat disepakati kedua belah pihak:
a) Informasikan apa yang menjadi pilihan terbaik dari beberapa pilihan yang tersedia
b) Bantu pasien menentukan pilihan
-
Jelaskan secara detil pilihan penatalaksanaan.
-
Berikan kesempatan dan dorong pasien untuk berpartisipasi dalam perencanaan tata laksana: meminta pasien untuk mengajukan pertanyaan, meminta klarifikasi serta menyatakan keraguannya, dan dokter merespon dengan tepat.
-
Pastikan pemahaman pasien terhadap informasi (atau perencanaan) yang diberikan: misalnya dengan meminta pasien mengulangi dengan kata-katanya sendiri, melakukan klarifikasi bila perlu.
-
Berikan pernyataan dan kalimat yang mudah dimengerti dan ringkas; hindari penggunaan istilah medis atau berikan penjelasan istilah tersebut dapat dengan
menggunakan metode visual untuk menyampaikan informasi: diagram, model, informasi dan petunjuk tertulis.
-
Nilai pengetahuan awal pasien: tanyakan apa yang sudah diketahui pasien sebelumnya pada awal pemberian informasi, tentukan sampai seberapa jauh pasien menginginkan informasi.
-
Berikan penjelasan pada waktu yang tepat:
hindari memberikan saran, informasi, dan harapan yang terlalu dini.
- Berikan informasi yang terukur dan terstruktur dalam kalimat-kalimat singkat yang dapat dimengerti dan buat urutan yang logis;
pastikan pengertian pasien; gunakan respon pasien sebagai panduan untuk memberikan informasi selanjutnya
d. Menutup Sesi Konsultasi
-
Tutup sesi dengan ucapan terima kasih dengan bersalaman.
-
Pastikan terakhir kali apakah pasien setuju dan merasa nyaman dengan rencana yang telah disusun, tanyakan apakah masih ada pertanyaan atau hal-hal lain yang masih perlu didiskusikan. (Mis: ”ada pertanyaan lagi atau masih ada hal yang ingin didiskusikan?”).
Antisipasi: jelaskan hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi, apa yang harus dilakukan jika rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya, kapan dan bagaimana mencari bantuan dengan menghubungi .
-
Lakukan perjanjian dengan pasien tentang langkah selanjutnya yang akan dilakukan baik oleh pasien maupun dokter
-
Rangkum sesi secara singkat dan klarifikasi rencana penatalaksanaan.