Penilaian Postur Dan Habitus
Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan pemeriksaan: Melakukan postur dan habitus
Alat dan bahan: -
Teknik Pemeriksaan
a. Perhatikan gaya berjalan pasien saat memasuki ruang periksa
b. Nilai postur/habitus pasien (atletikus, piknikus, astenikus)
Analisis Hasil Pemeriksaan
a. Penilaian gaya berjalan:
Spastic Hemiparesis
Postur ini berhubungan dengan lesi pada traktus kortikospinal, seperti pada stroke. Satu lengan tergantung kaku di sisi tubuh dengan fleksi sendi siku, pergelangan tangan dan interphalangs. Tungkai lurus dengan plantar fleksi. Saat berjalan pasien menyeret salah satu kaki atau membuat gerakan kaku melingkar saat berjalan maju (circumduction).
Gambar 2. Spastic hemiparesis
Berhubungan dengan parese spastis bilateral dari tungkai, terlihat kaku. Saat berjalan, paha cenderung menyilang satu sama lain. Langkah-langkah singkat, pasien tampak berjalan seperti menyeberang air.
Gambar 3. Parese spastic bilateral
tungkai
- Steppage Gait
Berhubungan dengan drop foot, biasanya merupakan penyakit lower motor neuron sekunder. Pasien-pasien ini juga menyeret kaki mereka atau mengangkat kaki tinggi-tinggi, dengan lutut tertekuk menjatuhkannya dengan keras ke lantai, sehingga biasanya muncul saat berjalan menaiki tangga. Pasien tidak dapat
berjalan di atas tumit. Kelainan ini mungkin melibatkan kedua sisi.
Gambar 4. Steppage Gait
- Sensory Ataxia
Berhubungan dengan hilangnya sensasi posisi pada tungkai, seperti pada polineuropati atau gangguan kolumna posterior. Gaya berjalan tidak stabil (sempoyongan) dengan posisi kedua kaki melebar. Pasienmelempar kakinya ke depan dan ke luar dan menjatuhkannya didahului oleh tumit kemudian jari kaki sehingga terdengar double tapping sound. Pasien memperhatikan lantai saat berjalan. Pasien tidak dapat berdiri seimbang saat menutup mata (Romberg sign positif).
Gambar 5. Sensory Ataxia
- Cerebellar Ataxia
Berhubungan dengan penyakit cerebellum atau traktus jaras yang berhubungan. Postur goyah dan melebar di bagian kaki. Saat berputar, pasien mengalami kesulitan yang berlebihan. Pasien tidak dapat berdiri seimbang baik dengan mata terbuka maupun tertutup.
Parkinsonian__Gait
Berhubungan dengan defek ganglia basal pada penyakit parkinson. Postur bungkuk, kepala dan leher ke depan, pinggul dan lutut sedikit fleksi. Lengan fleksi pada siku dan pergelangan tangan. Pasien lambat dalam memulai langkah. Langkah-langkah pendek dan menyeret. Ayunan lengan berkurang dan kaku saat
berbalik.
-
Gait of Older Age
Gambar 6. Parkinsonian Gait
Merupakan proses penuaan. Kecepatan, keseimbangan dan kelincahan menurun. langkah pendek-pendek, tidak pasti, bahkan menyeret. Tungkai mungkin fleksi pada panggul dan lutut.
b. Postur/Habitus:
- Astenikus
Bentuk tubuh yang tinggi, kurus, dada rata atau cekung, angulus costae, dan otot – otot tak bertumbuh dengan baik.
- Atletikus
Bentuk tubuh olahragawan, kepala dan dagu yang terangkat ke atas, dada penuh, perut rata, dan lengkung tulang belakang dalam batas normal.
- Piknikus
Bentuk tubuh yang cenderung bulat, dan penuh dengan penimbunan jaringan lemak subkutan.
Gambar 7. Postur tubuh
Piknikus Atletikus Astenikus
Referensi
a. Bickley, LS & Szilagyi PG 2009, Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 10th edn, Lippincott Williams & Wilkins, China.
b. Duijnhoven & Belle 2009, Skills in Medicine: The Pulmonary Examination.