Penilaian Kesadaran
Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan pemeriksaan: Melakukan penilaian kesadaran Alat dan bahan: -
Teknik Pemeriksaan
Penilaian Kesadaran secara Kualitatif A (Alert): pasien sadar
V (Verbal): penderita bereaksi terhadap rangsang bunyi P (Pain): penderita bereaksi terhadap rangsang nyeri
U (Unresponsive): penderita tidak bereaksi Penilaian Kesadaran secara Kuantitatif
Lakukan penilaian kesadaran pasien secara kuantitatif dengan menggunakan skala koma glasgow (GCS) yang terdiri dari:
Eye (mata)
a. Nilai apakah pasien dapat membuka mata secara spontan.
b. Bila mata pasien tertutup, panggil namanya dan minta ia membuka mata.
c. Bila pasien tidak merespon, rangsang dengan nyeri (dapat dilakukan dengan menekan daerah sternum).
d. Nilai skornya.
Movement (gerakan)
a. Berikan pasien perintah untuk mengangkat tangan atau kakinya.
b. Bila pasien tidak berespon, gunakan rangsangan nyeri untuk menilai respon gerakan pasien.
c. Nilai skornya.
Verbal
a. Minta pasien menyebutkan nama atau keberadaannya saat ini.
b. Bila pasien tidak merespon, saat pemeiksa memberiksan rangsangan nyeri, nilai respon verbal pasien.
c. Nilai skornya. Analisis Hasil Pemeriksaan
Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma Glasgow (GCS):
Eye (mata)
a. Membuka mata secara spontan tanpa rangsangan : | 4 | |
b. Membuka mata setelah diperintahkan : | 3 | |
c. Membuka mata setelah diberikan rangsangan nyeri : | 2 | |
d. Tidak membuka mata dengan rangsangan nyeri :Movement (gerakan) | 1 | |
e. | Dapat bergerak mengikuti perintah pemeriksa : | 6 |
f. | Dapat melokalisir nyeri (mendekati arah rangsangan): | 5 |
g. | Melakukan gerakan menghindar saat diberi | |
rangsangan nyeri : | 4 | |
h. | Fleksi abnormal lengan atau tungkai saat diberi | |
rangsangan nyeri : | 3 | |
i. | Ekstensi abnormal lengan atau tungkai saat diberi | |
rangsangan nyeri (dekortikasi) : | 2 | |
j. | Tidak ada respon motorik saat diberi rangsangan | |
nyeri : | 1 |
Bila ada perbedaan antara kanan dan kiri, gunakan skor terbaik. Verbal
a. Dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan benar : | 5 |
b. Bingung, misalnya adanya disorientasi waktu dan tempat : | 4 |
c. Hanya mampu menyebutkan kata, seperti “aduh” : | 3 |
d. Merespon dengan erangan : | 2 |
e. Tidak ada respon verbal saat diberi rangsangan nyeri : | 1 |
Referensi
a. Bickley, LS & Szilagyi PG 2009, Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 10th edn, Lippincott Williams & Wilkins, China.
b. Duijnhoven & Belle 2009, Skills in Medicine: The Pulmonary Examination.