Sistem Endokrin, Metabolisme Dan Nutrisi
- Pengaturan Diet
Tingkat Keterampilan: 4A Tujuan Tindakan:
a. Mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan sel
b. Memberikan gizi yang adekuat
c. Mencegah defisiensi, kelebihan dan/atau imbalans zat gizi
d. Mempercepat proses penyembuhan Alat dan Bahan
Bahan-bahan makanan makro (karbohidrat, lemak dan protein) dan mikro (vitamin dan mineral)
Teknik Tindakan
a. Pemilihan bahan makanan harus memenuhi kecukupan gizi, keseimbangan, cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat, kuantitas dan kemampuan daya beli.
b. Pada pasien dengan DM, glukosa darah dipertahankan dalam batas normal. Pasien dianjurkan mengganti makanan dengan bahan makanan penukar nasi.
c. Komponen diet yang utama mempengaruhi glukosa darah adalah karbohidrat.
d. Karbohidrat yang diberikan pada pasien dengan DM adalah karbohidrat dengan indeks glikemik yang rendah.
-
Makanan dengan indeks glikemik yang rendah (≤ 50) melepaskan glukosa dalam peredaran darah secara perlahan dan dalam waktu yang lama.
-
Makanan dengan indeks glikemik yang tinggi (> 70) melepaskan glukosa dalam peredaran darah dalam waktu singkat.
e. Komposisi gizi dalam makanan harus seimbang meliputi karbohidrat, protein, dan lemak, oleh karena presentase konversi menjadi glukosa yang berbeda. (Karbohidrat 90-100%, protein 58% dan lemak <10%).
Tabel 14. Indeks glikemik makanan
Jenis makanan
Indeks glikemik
Madu91
Beras merah88
Corn flake 83
cereal
Roti putih72
Gula meja64
Pisang61
Jagung58
manis
Ubi jalar50
Jus jeruk49
Makaroni46
Es krim38
Susu34
Kacang10
f. Pasien dianjurkan untuk setiap kali makan memilih satu jenis makanan yang mengandung nilai indeks glikemik rendah seperti sayur, buah dan susu rendah lemak.
g. Langkah untuk menyusun menu keluarga sesuai gizi seimbang adalah sebagai berikut:
-
Menghitung kebutuhan gizi terutama kebutuhan energy dengan komposisi energy karbohidrat, protein dan lemak masing-masing 50-65%; 10-20% dan 20-30%
-
Menterjemahkan kebutuhan gizi menjadi kebutuhan aneka ragam pangan.
-
Menjabarkan frekuensi makan (3 kali makan utama dan 2 kali makan pendamping/snack)
Analisis Tindakan/Perhatian
Untuk menu makanan standar sebaiknya memenuhi kriteria 3 B (beragam, bergizi dan berimbang).
Tujuan untuk pemberian indeks glikemik rendah pada pasien DM:
a. Menurunkan kadar glukosa darah
b. Mencegah terjadinya hipoglikemia
c. Meningkatkan manajemen pengelolaan diet DM Kebutuhan kalori
Laki-laki = 2600 kkal Perempuan = 2100 kkal Referensi
Kolegium Gizi Klinik, 2014
- Pemberian Insulin Pada Diabetes Mellitus (Dm) Tanpa Komplikasi Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan
a. Tujuan jangka pendek
Mencapai target pengendalian glukosa darah dengan pemberian injeksi insulin subkutan
b. Tujuan jangka panjang
Menghambat dan mencegah progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati.
c. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
Alat dan Bahan
a. Sarung tangan
b. Sediaan insulin sesuai kebutuhan dan indikasi
c. Spuit 1ml 29G
d. Kapas alkohol Teknik Keterampilan
a. Persilakan pasien duduk.
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien.
c. Lakukan cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
d. Lakukan pemberian insulin dengan injeksi subkutan (lihat keterampilan injeksi subkutan).
Referensi
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011
- Penilaian Kelenjar Tiroid: Hipertiroid dan Hipotiroid Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan: untuk menilai pembesaran kelenjar tiroid. Alat dan Bahan: -
Teknik Pemeriksaan
a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan kepada pasien.
b. Lakukan cuci tangan.
c. Minta pasien untuk duduk, pemeriksa berdiri tepat di belakang pasien. Minta pasien sedikit menunduk untuk merilekskan otot- otot sternokleidomastoideus
d. Lakukan palpasi menggunakan dua tangan pada leher pasien dari arah belakang, dengan posisi jari telunjuk berada tepat di bawah tulang krikoid
Gambar 123. Posisi kedua tangan saat melakukan palpasi tiroid
e. Minta pasien untuk menelan, dengan demikian pemeriksa dapat merasakan pergerakan tiroid ismus
f. Menggunakan tangan kiri, dorong trakea ke arah kanan, kemudian menggunakan tangan kanan, lakukan palpasi lateral tiroid lobus kanan, tentukan batasnya.
g. Nilai ukuran, bentuk, dan konsistensi dari kelenjar tiroid, perhatikan apakah terdapat nodul, massa, atau nyeri tekan.
h. Jika tiroid teraba membesar, maka lanjutkan dengan auskultasi menggunakan stetoskop pada kelenjar tiroid, perhatikan apakah terdapat bruit.
Analisis Hasil Pemeriksaan
Pada keadaan normal kelenjar tiroid tidak teraba. Apabila dijumpai pembesaran, maka rekomendasikan pemeriksaan penunjang laboratorium yang sesuai untuk memastikan dagnosis.
Referensi
Bickley, LS & Szilagyi PG 2009, Bates’ Guide to Physical Examination
and History Taking, 10th edn, Lippincott Williams & Wilkins, China,
h. 166-167.
- Konseling Kasus Gangguan Metabolisme Dan Endokrin Tingkat Keterampilan: 4A
Tujuan: Melakukan konseling pada pasien dengan gangguan metabolisme dan endokrin
Langkah konseling Masukan
a. Terdiagnosis gangguan metabolik
b. Kemauan pasien
c. Tersedianya waktu konsultasi
d. Rekam medik
e. Ada konselor
f. Ada media konseling
g. Ada biaya konseling Proses
a. Terlaksananya program konseling
b. Ada laporan kemajuan program diet
c. Ada tindak lanjut dari setiap laporan kemajuan Keluaran
Gangguan metabolik terkendali, berdasarkan dengan hasil laboratorium atau indikator klinis
Dampak
Terhindar dari komplikasi Manfaat
a. Mengurangi risiko sakit
b. Pencegahan biaya berobat Teknik Konseling
Lakukan teknik konseling (lihat materi Komunikasi) diawali dengan pendahuluan, memberikan atmosfer yang aman dan rasa hormat, serta memberikan nasihat secara proporsional.