STRATEGI KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
Strategi komunikasi yang efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pelaksanaan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Hari Ulang Tahun. Pendekatan dilakukan secara terintegrasi dan berbasis pada identifikasi permasalahan komunikasi yang muncul dan pemahaman kebutuhan masyarakat. Dari kajian yang dilakukan dan referensi dari program kesehatan pada umumnya, ditemukan tantangan-tantangan, antara lain masyarakat masih ada yang belum mengetahui adanya program tersebut, masyarakat merasa bahwa pemeriksaan kesehatan mahal, masyarakat tidak melihat manfaat dan pentingnya pemeriksaan kesehatan karena merasa sehat, masyarakat merasa cukup sehat dan tidak perlu melakukan pemeriksaan kesehatan, masyarakat merasa cemas atau takut akan hasil pemeriksaan.
Komunikasi dilakukan dengan berbagai pendekatan atau metode seperti komunikasi massa, komunikasi antar pribadi dan komunikasi perubahan perilaku. Komunikasi, informasi dan edukasi yang dilakukan dengan penetapan tujuan yang tepat, pemetaan khalayak yang sesuai, pemanfaatan berbagai saluran komunikasi yang adaptif, pembuatan pesan yang mudah dipahami masing-masing sasaran hingga evaluasi, sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman dan mampu mengubah perilaku masyarakat.
Tujuan
- Masyarakat mengakses layanan PKG Hari Ulang Tahun
- Masyarakat melakukan tindak lanjut hasil PKG Hari Ulang Tahun
Sasaran Edukasi
- Sasaran edukasi untuk pemeriksaan kesehatan bayi, balita dan anak pra sekolah adalah orang tua, wali, pengasuh, kakek/nenek, tokoh agama, tokoh masyarakat
- Sasaran edukasi untuk pemeriksaan kesehatan dewasa adalah teman sebaya, orang tua, influencer, tokoh agama, tokoh masyarakat
- Sasaran edukasi untuk pemeriksaan kesehatan lanjut usia adalah cucu, anak, teman, influencer, tokoh agama, tokoh masyarakat
Kegiatan Komunikasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Dalam rangka meningkatkan penyebarluasan informasi dan edukasi terkait Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun, perlu dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/kota
Kegiatan edukasi dan penyebarluasan informasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dapat dilakukan melalui kampanye, seminar/webinar, penyebarluasan informasi pada media penyiaran, media online atau media massa, penggerakan masyarakat, komunitas dan mitra seperti pada Car Free Day, dan lain sebagainya.
Puskesmas:
Tabel 8.2 Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi di Puskesmas
Tempat | Deskripsi | Komunikator | Durasi | Metode | Media |
---|---|---|---|---|---|
Puskesmas | Edukasi kepada pasien melalui konseling di masing - masing klaster | Dokter/ Bidan/ Perawat | 2 - 5 menit | Tatap muka individu, KAP | Flyer edukasi info PKG, kit edukasi |
Edukasi kepada pasien, pendampin/ pengasuh di ruang tunggu | Petugas Promosi Kesehatan | 5 - 10 menit | Edukasi kelompok, KAP | Flyer, brosur, video | |
Posyandu | Konseling | Kader | 3 - 5 menit | Edukasi kelompok, KAP | Flyer edukasi info PKG, kit edukasi |
Penyuluhan kelompok | Petugas kesehatan puskesmas | 15 - 30 menit | Edukasi kelompok, KAP | Flyer, brosur, video | |
Kelas Ibu | Edukasi pemeriksaa n kesehatan gratis Hari Ulang Tahun dilakukan melalui Kelas Ibu Hamil atau Kelas Ibu Balita | Bidan atau petugas kesehatan puskesmas lainnya | 15 - 20 menit | Edukasi kelompok, KAP | Flyer edukasi info PKG, kit edukasi |
WAG Puskesmas (WAG Ibu Pandai) | Edukasi pemeriksaa n kesehatan terutama untuk sasaran bayi, balita dan anak pra sekolah | Petugas puskesmas | rutin | Edukasi kelompok (online) | Flyer edukasi info PKG, video |
Saluran Komunikasi
Pemilihan saluran komunikasi sangat penting untuk menjangkau berbagai kelompok sasaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun. Berikut beberapa saluran komunikasi yang dapat digunakan:
Media massa konvensional
Edukasi tentang Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun dapat dilakukan melalui beberapa pilihan saluran media massa konvensional seperti televisi, radio atau media cetak (surat kabar). Pemilihan saluran komunikasi ini disesuaikan dengan kondisi spesifik lokal sumber daya yang dimiliki masing - masing wilayah. Sebagai contoh, untuk daerah dengan akses internet terbatas, pemanfaatan radio sebagai saluran informasi akan lebih efektif.
Media digital
Edukasi tentang Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun dapat dilakukan melalui media sosial, aplikasi pesan ataupun situs website resmi yang dapat dipercaya. Pemilihan saluran edukasi disesuaikan dengan karakteristik audiens, sumber daya dan tujuan edukasi.
Media Berbayar (Paid Media)
Saluran komunikasi yang melibatkan pembayaran untuk menampilkan pesan kepada audiens untuk meningkatkan visibilitas dan menjangkau audiens yang lebih luas atau lebih tersegmentasi. Dalam konteks program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun, media berbayar dapat digunakan untuk menarik perhatian masyarakat yang lebih besar dan mengarahkan mereka untuk ikut PKG ulang tahun. Contohnya adalah iklan televisi atau radio, iklan di media cetak, iklan di media sosial atau iklan iklan di media luar ruang.
Kerjasama dengan Media (Earned Media)
Saluran komunikasi yang diperoleh tanpa pembayaran langsung, biasanya melalui hubungan media. Bentuk promosi Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun dapat dilakukan melalui publikasi media berupa wawancara dan artikel berita, liputan oleh jurnalis atau testimoni masyarakat khususnya yang telah melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun
Media yang sebarluaskan (Shared Media)
Saluran komunikasi yang berfokus pada interaksi dan kolaborasi dengan audiens atau pihak lain. Hal ini dilakukan melalui penyebarluasan konten Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun yang dibagikan oleh masyarakat atau organisasi melalui media sosial dan platform lainnya. Untuk menyebarluaskan informasi, dapat memanfaatkan platform media sosial resmi, baik milik Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah atau lintas Kementerian/Lembaga terkait untuk mengamplifikasi narasi tunggal Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun.
Media Milik Sendiri (Owned Media)
Penyebarluasan informasi tentang Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun dapat dilakukan melalui media sosial yang dikelola dan dimiliki masing - masing pemerintah daerah (dinas kesehatan ataupun puskesmas). Sebagai contoh, penyebarluasan informasi tentang Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial (Instagram, Tiktok, Facebook, Youtube) pemerintah daerah atau dinas kesehatan atau puskesmas.
Saluran komunikasi berbasis komunitas
Penyebarluasan informasi tentang Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun juga dapat dilakukan melalui saluran komunikasi berbasis komunitas seperti arisan RT/RW, kegiatan keagamaan, Dasa Wisma, Karang Taruna, Kelompok Tani, komunitas olahraga dan lain sebagainya. Hal ini disesuaikan dengan tujuan komunikasi, karakteristik audiens, sumber daya yang ada dan lain sebagainya.
Tahapan Edukasi Kesehatan pada Pelaksanaan PKG Hari Ulang Tahun
Edukasi kesehatan pada pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dilakukan oleh tenaga kesehatan pelaksana pemeriksaan (dokter/perawat/bidan/tenaga gizi/tenaga promosi kesehatan) dalam tiga tahapan:
Sebelum pemeriksaan
Edukasi yang dilakukan sebelum pemeriksaan meliputi penjelasan manfaat pemeriksaan, alur pemeriksaan dan persetujuan pemeriksaa (informed consent)
Saat pemeriksaan
Edukasi yang dilakukan saat pemeriksaan adalah mengenai jenis - jenis pemeriksaan, metode dan durasi pemeriksaan
Setelah pemeriksaan
Edukasi yang dilakukan setelah pemeriksaan meliputi edukasi hasil pemeriksaan dan upaya yang perlu dilakukan
Bentuk Komunikasi
Bentuk komunikasi untuk edukasi PKG Hari Ulang Tahun harus dapat disampaikan dengan baik sehingga penerima edukasi/pasien/masyarakat memahami manfaat pemeriksaan, alur pemeriksaan, jenis pemeriksaan dan metode pemeriksaan. Bentuk komunikasi untuk edukasi pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan dengan komunikasi publik dan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) menggunakan prinsip sebagai berikut :
Menginformasikan untuk mempengaruhi opini
Tujuan komunikasi publik adalah untuk menginformasikan orang dengan bijaksana. Bentuk komunikasi publik yang dilakukan akan mempengaruhi persepsi masyarakat serta meningkatkan pemahaman publik masyarakat.
Menjangkau khalayak lebih luas
Untuk menjangkau audiens/masyarakat yang lebih luas, komunikasi publik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media. Pemanfaatan media digital (platform media sosial, media massa online), media elektronik (televisi, radio), media luar ruangan (spanduk, baliho), secara bersamaan akan meningkatkan jangkauan audiens sekaligus sebagai bentuk penguatan pesan.
Membangun Hubungan
Membangun hubungan dalam komunikasi dan edukasi dapat dilakukan dengan membuka diri, membangun kepercayaan, menunjukkan empati dan memberikan perhatian kepada pasien/masyarakat.
Teknik membangun keakraban secara umum dapat dimulai dengan menyampaikan salam dan memperkenalkan diri. Selanjutnya menyampaikan tujuan pemeriksaan dan membangun keakraban
Mendengarkan
Saling mendengarkan antara petugas kesehatan dan pasien/masyarakat dalam komunikasi dan edukasi akan mendukung pertukaran informasi yang jelas dan terbuka. Prinsip saling mendengarkan tidak hanya meningkatkan efektivitas komunikasi, tetapi juga menguatkan hubungan percaya antara petugas kesehatan dan pasien/masyarakat, yang merupakan pondasi utama dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan yang berkualitas.
Prinsip saling mendengarkan ini akan sangat penting ketika menyampaikan materi edukasi agar pasien/masyarakat dapat memberikan umpan balik terhadap dan petugas dapat memastikan materi edukasi dipahami dengan baik.
Mengunci komitmen
Prinsip kunci komitmen dalam komunikasi antar pribadi merujuk pada tekad dan dedikasi yang dimiliki dalam membangun, memelihara, dan memperkuat hubungan dengan orang lain.
Dalam konteks pemeriksaan kesehatan, teknik yang dapat dilakukan adalah mengulang pesan kunci, menguji dengan keraguan untuk meneguhkan komitmen serta merincikan secara teknis perilaku yang diharapkan.
Komitmen adalah dasar penting dalam menciptakan hubungan yang stabil, saling menghormati, dan bermakna, termasuk antara petugas kesehatan dan pasien/masyarakat dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan.
Strategi Komunikasi Lanjutan
Strategi komunikasi lanjutan diperlukan untuk menyasar masyarakat dengan kondisi:
- Belum berkeinginan melakukan PKG Hari Ulang Tahun
- Tidak mau menindaklanjuti rujukan hasil pemeriksaan kesehatan gratis
Strategi komunikasi lanjutan dapat diterapkan dengan cara :
-
Pendekatan Personal
- Konseling: mengadakan sesi konseling agar petugas promosi kesehatan puskesmas dapat mendengarkan kekhawatiran dan pertanyaan masyarakat secara langsung dan memberikan penjelasan yang lebih mendalam dan personal
- Diskusi Kelompok Terarah (DKT): dilakukan kepada kelompok masyarakat guna mendapatkan temuan terkait persepsi masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan gratis dan alasan yang mendasari untuk tidak melakukan pemeriksaan kesehatan gratis
- Cerita Sukses: membagikan kisah nyata masyarakat yang telah melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan manfaat yang mereka rasakan, sehingga masyarakat dapat melihat bukti nyata dan relevan
-
Edukasi dan Peningkatan Kesadaran
- Edukasi kesehatan melalui Posyandu, Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita
- Edukasi Melalui Komunitas: mengadakan sesi edukasi di komunitas, seperti pertemuan warga, tempat ibadah, atau sekolah, untuk memberikan informasi mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan dan menangani mitos yang ada.
- Materi Edukatif Kreatif: Menggunakan berbagai media seperti video pendek, infografis, dan brosur yang mudah dipahami untuk menyampaikan informasi kesehatan dengan pendekatan budaya dan sosial sehingga lebih relevan dan dapat diterima
-
Literasi Digital untuk Cegah-Tangkal Hoaks Kesehatan
Literasi digital dapat memberikan pengaruh besar dalam pengendalian media sosial oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dan mengendalikan berita-berita yang beredar. Dengan begitu, masyarakat lebih selektif dalam menerima informasi dan mampu menghadapi berita hoaks kesehatan, khususnya yang terkait pemeriksaan kesehatan agar tidak menimbulkan keresahan publik.
-
Pelibatan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
Dukungan dari Pemimpin Komunitas: memanfaatkan pengaruh pemimpin atau tokoh masyarakat atau tokoh agama yang dihormati untuk menyampaikan pesan pentingnya pemeriksaan kesehatan.