Pemeriksaan pada Dewasa 18-29 tahun
Pelayanan PKG dewasa pada usia 18-29 tahun meliputi merokok, tingkat aktivitas fisik, status gizi, gigi, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, mata, telinga, kesehatan jiwa, hati dan calon pengantin.
PKG dewasa usia 18-29 tahun di FKTP lain dilaksanakan sesuai dengan kapasitas SDM, alat kesehatan dan BMHP yang ada, bila terdapat jenis PKG yang tidak memungkinkan dilaksanakan, dapat dilakukan rujukan horizontal ke Puskesmas yang mampu.
Alur Pelayanan
Gambar 5.4. Alur Pemeriksaan Dewasa Usia 18-29 Tahun di Puskesmas
Prosedur Pelayanan
- Perawat/Bidan melakukan informed consent kepada klien Pasien usia 18-29 tahun
- Skrining Gizi, Tekanan Darah dan Diabetes.1 Perawat/Bidan:
- Menimbang berat badan dengan timbangan
- Mengukur tinggi badan dengan stadiometer
- Menghitung indeks massa tubuh
- Mengukur lingkar perut dengan pita ukur
- Memeriksa tekanan darah dengan tensimeter
- Memeriksa Gula Darah Sewaktu
- Skrining Riwayat dan Pengisian Kuesioner.1 Dokter/Perawat/Bidan:
- Mengkaji riwayat pemeriksaan kesehatan
- Mengkqji hasil pengisian mandiri kuesioner Tuberkulosis, kesehatan jiwa, tingkat aktivitas fisik, serta riwayat dan gejala Diabetes, riwayat Hipertensi, merokok, hepatitis B dan C, Riwayat hipertensi dan diabetes
- Skrining Calon Pengantin (bila akan menikah dalam 1 tahun yang akan datang), skrining penggunaan NAPZA dan Status Imunisasi TT
- Skrining Telinga dan Mata.1 Dokter/Perawat/Bidan melakukan:
- Pendengaran
- Anamnesis keluhan pendengaran,
- Melakukan pemeriksaan telinga luar
- Tes Bisik Modifikasi,
- jika curiga gangguan pendengaran lakukan pemeriksaan telinga tengah dengan otoskop dan
- lakukan tes penala
- Penglihatan
- Anamnesis keluhan penglihatan dan pemeriksaan mata luar
- Tes tajam penglihatan menggunakan E-tumbling/snellen/E-chart
- dilanjutkan dengan pemeriksaan pupil mata menggunakan senter
- Pendengaran
- Skrining Gigi.1 Dokter gigi/Terapis gigi:
- Memeriksa karies (dibawah 25 tahun)
- Di atas 25 tahun diperiksa karies dan jaringan periodontal (hand instrumen (kaca mulut, sonde, excavator), probe periodontal)
- Mencatat hasil pemeriksaan
- Melakukan edukasi berdasarkan hasil pemeriksaan
- Skrining Hepatitis dan Fibrosis/Sirosis Hati.2 3 TTLM
- Memeriksakan Hepatitis B, Hepatitis C, Trombosit dan SGOT sesuai faktor risiko
- Menghitung skor APRI
- Skrining Anemia, HIV dan Sifilis.4 3 TTLM memeriksaan Hemoglobin, HIV dan Sifilis menggunakan rapid Test
- Hasil normal dengan atau tanpa faktor risiko: Dokter/Bidan/Perawat menyimpulkan hasil pemeriksaan dan memberikan edukasi
- Hasil menunjukan kondisi pra-penyakit dan penyakit. Dokter:
- Menyimpulkan hasil pemeriksaan dan memberikan edukasi
- Menindaklanjuti hasil sesuai temuan
Jenis dan Metode Pemeriksaan
Kardiovaskular
- Merokok; Pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP.
- Tingkat aktivitas fisik: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP.
- Status gizi: pengukuran antropometri tinggi badan, berat badan, penghitungan indeks massa tubuh serta lingkar pinggang.
- Gigi: pemeriksaan karies gigi dan jaringan periodontal. Pemeriksaan jaringan periodontal dimulai pada usia 25 tahun.
- Tekanan darah: pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter.
- Gula darah: pengukuran kadar glukosa darah sewaktu hingga usia 39 tahun, dan mulai usia 40 tahun dianjurkan pengukuran kadar glukosa darah puasa
Paru
- Tuberkulosis: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP diikuti pemeriksaan dahak bagi yang berisiko.
Fungsi indra
- Mata: tes tajam penglihatan menggunakan E-tumbling/snellen/E- chart. Pada usia lebih dari atau sama dengan 40 tahun dilanjutkan dengan pemeriksaan pupil mata menggunakan senter.
- Telinga: tes bisik modifikasi diikuti dengan pemeriksaan otoskop dan tes penala jika didapatkan kelainan.
Kesehatan jiwa
Pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP.
Hati
- Hepatitis B dan Hepatitis C: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM diikuti pemeriksaan Hepatitis B dan Hepatitis C di FKTP pada yang berisiko menggunakan rapid diagnostic test.
- Fibrosis/Sirosis hati: pemeriksaan SGOT dan Trombosit darah, dilanjutkan dengan penghitungan skor AST to Platelet Ratio Index (APRI).
Calon pengantin:
- Anemia (hanya pada perempuan): pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan Hb-Meter.
- Sifilis: pemeriksaan sifilis menggunakan rapid diagnostic test.
- HIV: pemeriksaan HIV menggunakan rapid diagnostic test.
Tindak Lanjut
Pemeriksaan Status Gizi
- Normal dan Overweight/underweight: Edukasi faktor risiko obesitas dan gaya hidup sehat termasuk membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak serta aktivitas fisik minimal 30 menit/hari
- Obesitas:
- Memberikan edukasi dan konseling mengenai pengaturan pola makan, pola aktivitas yang sehat, dan latihan fisik yang teratur
- Memberikan edukasi tentang pengaturan waktu tidur yang baik dan kelola stress
- Melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari adanya penyakit penyerta kronis dan sindrom metabolik
- Untuk pasien dengan penyakit penyerta kronis dan/atau sindrom metabolik yang tidak terkontrol,rujuk ke FKTL
Tuberkulosis
- Tidak terdapat tanda, gejala dan kontak erat TB: Edukasi gaya hidup sehat, sanitasi lingkungan, dan pencegahan TB
- Terdapat kontak erat TB positif tanpa gejala
- Pemeriksaan eligibilitas TPT dengan menyingkirkan kemungkinan TB klinis
- Melakukan Investigasi Kontak
- Edukasi gaya hidup sehat dan sanitasi lingkungan
- Terdapat kontak erat TB positif dengan tanda atau gejala
- Melakukan pengambilan dahak SP/PS/SS (dengan jarak minimal 1 jam) untuk pemeriksaan TCM atau BTA mikroskopis jika tidak memiliki akses ke layanan TCM
- Melakukan Investigasi Kontak
- Edukasi gaya hidup sehat dan sanitasi lingkungan
Tekanan darah
- Tidak terdiagnosis hipertensi atau didiagnosis prehipertensi: Edukasi pertahankan gaya hidup sehat dan Upaya Berhenti Merokok (UBM) serta melakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Terdiagnosis hipertensi tanpa tanda bahaya
- Memberikan tatalaksana sesuai standar yang berlaku
- Memberikan edukasi gaya hidup sehat termasuk aktivitas fisik dan batasan konsumsi garam
- Memotivasi untuk ikut program prolanis
- Melakukan edukasi dan memberikan motivasi untuk kontrol rutin di Puskesmas
- Terdiagnosis hipertensi dengan tanda bahaya: Pertimbangkan pemberian obat antihipertensi oral segera dan rujuk ke FKTL
Gula darah
- Normal (GDS < 100): Edukasi pertahankan gaya hidup sehat dan Upaya Berhenti Merokok (UBM) serta melakukan PKG HariUlang Tahun kembali tahun depan.
- Prediabetes (GDS 140 - 199): Edukasi dan konseling melakukan Gaya Hidup Sehat termasuk batasi konsumsi makanan/minuman manis, Upaya Berhenti Merokok, dan pemantauan per 3 bulan
- Hiperglikemia (GDS >200): Melakukan pemeriksaan lanjutan untuk penegakan diagnosa bila diperlukan (GDP, GD2PP, HBA1C)Memberikan tata laksana sesuai standar yang berlakuMelakukan edukasi dan memberikan motivasi untuk kontrol rutin di Puskesmas
Telinga: Tes tajam pendengaran
- Lulus. Dapat mengulang kata lebih dari 80%(minimal 4 dari5)
- Edukasi kesehatan telinga termasuk pengaturan volume jika memakai headset
- Melakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Tidak Lulus. Tidak dapat mengulang kata lebih dari 80%(kurang dari 4dari 5): Melakukan pemeriksaan otoskop dan/atau penala
Telinga: pemeriksaan otoskop dan/atau penala
- Hasil normal: Edukasi kesehatan telinga termasuk pengaturan volume jika memakai headset
- Ditemukan gangguan pendengaran dan/atau kelainan lainnya: Tatalaksana kasus sesuai standar, apabila tidak dapat ditangani di FKTP dapat dirujuk ke FKTL
Mata: Tes tajam penglihatan
- Visus 6/6 - 6/12
- Edukasi kesehatan mata termasuk batasi aktivitas melihat dekat, batasi waktu dan jarak saat menggunakan gadget
- Melakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Hasil abnormal (visus <6/12): Lanjutkan pemeriksaan pinhole
Mata: Pemeriksaan pinhole
- Visus membaik
- Lanjutkan pemeriksaan mata dengan Trial Lens
- Edukasi kesehatan mata termasuk batasi aktivitas melihat dekat, batasi waktu dan jarak saat menggunakan gadget
- Lakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Visus tidak membaik: Lanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan sesuai indikasi, contoh pemeriksaan glaukoma dan trauma mata
Gigi
- Tidak ada karies, jaringan periodontal normal
- Edukasi Kesehatan Gigi (menyikat gigi 2 kali setelah makan pagi dan sebelum tidur malam)
- Batasi konsumsi makanan/minuman manis
- Ada karies, gigi goyang: Tatalaksana di Puskesmas/FKTP dan rujuk bila perlu
Kesehatan jiwa
- Normal
- Edukasi kesehatan jiwa termasuk manajemen stres dan keterampilan pemecahan masalah (problem solving)
- Melakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Terindikasi bermasalah/ gangguan jiwa: Dukungan psikologis Awal (DPA), Pemeriksaan Kesehatan Jiwa untuk penegakan Diagnosa
- Ada gangguan jiwa: Tatalaksana sesuai standar
- Ada gangguan jiwa dengan penyulit: Rujuk FKTL
Skrining Merokok
- Tidak merokok
- Edukasi gaya hidup sehat dan hindari paparan asap rokok
- Melakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Merokok: Konseling upaya berhenti merokok
Tingkat aktivitas fisik: Kuesioner Pra-Partisipasi
Hasil:
- Aktivitas Fisik Cukup
- Aktivitas Fisik Kurang
Tindak lanjut: Optimalisasi aktivitas fisik, latihan fisik dan olahraga sesuai rekomendasi dengan prinsip baik, benar, terukur, teratur
Pemeriksaan Hati: Faktor risiko hati
- Negatif
- Edukasi pencegahan dan penularan Hepatitis B dan C
- Melakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Positif: Melanjutkan pemeriksaan laboratorium hati sesuai faktor risiko
Pemeriksaan Hepatitis B: HBsAg
- Non Reaktif: Edukasi pencegahan dan penularan Hepatitis BMelakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Reaktif
- Rujuk FKTL
- Jika lab memadai pemeriksaan SGOT, trombosit
Pemeriksaan: Hepatitis C: Anti HCV
- Non Reaktif: Edukasi pencegahan dan penularan Hepatitis CMelakukan PKG Hari Ulang Tahun kembali tahun depan.
- Reaktif
- Rujuk FKTL
- Jika lab memadai pemeriksaan HCV RNA, SGOT, trombosit
Pemeriksaan Fibrosis/Sirosis Hati: APRI score
- ≤ 0.5
- Konsultasi dokter untuk perencanaan tindak lanjut pengobatan
- Edukasi pencegahan penyakit menular dan tidak menular
- > 0.5
- USG Hepar
- Rujuk FKTL
Pemeriksaan Anemia5: Hemoglobin
- Normal (Hb ≥ 12gr/dL)
- Edukasi gizi seimbang dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
- Dianjurkan minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet setiap minggu untuk mencegah anemia
- Tidak Normal (Hb< 12 gr/dL)
- Diberikan sulfas ferrosus 1 x 200mg (200 mg mengandung 66 mg besi elemental) disertai dengan minimal 50 mg vitamin C dan 100.000 IU vitamin A.
- Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat
- Pasien juga diinformasikan mengenai efek samping obat berupa mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB kehitaman
- Jika tidak terdapat kenaikan Hb selama 1 bulan lakukan rujukan ke FKTL
Pemeriksaan: HIV6: Rapid Test HIV
- Non Reaktif: Edukasi pencegahan penularan
- Reaktif
- Konseling antara lain pemahaman tentang penyakit, penularan serta penatalaksanaan dan pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama penyakit belum tuntas diobati
- Pengobatan
Pemeriksaan Sifilis6: Rapid Test Sifilis RDT HIV R1
- Non Reaktif: Edukasi pencegahan penularan
- Reaktif: Dilanjutkan pemeriksaan R2 dan R3
Pemeriksaan Sifilis6: Rapid Test Sifilis RDT R2 dan R3
- Reaktif
- Konseling dan Edukasi:
- Konseling pasien untuk secara pribadi membuka sendiri statusnya kepada calon istri/suaminya untuk dapat dilakukan pencegahan penularan pada pasangannya
- Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit HIV/AIDS.
- Pasien disarankan untuk bergabung dengan kelompok penanggulangan HIV/AIDS untuk menguatkan dirinya dalam menghadapi pengobatan penyakitnya
- Pengobatan
- Konseling dan Edukasi:
- Non Reaktif. Konseling:
- Pesan pecegahan
- Tawaran test ulang jika perilaku berisiko/populasi kunci
NAPZA 6: Kuesioner
- Menggunakan salah satu zat / minuman beralkohol
- Lakukan Pemeriksaan alcohol, smoking and substances involvement screening test (ASSIST)
- Konseling sesuai tingkatan risiko
- Tidak Pernah: Edukasi pencegahan penggunaan NAPZA
Status Imunisasi TT 6: Kuesioner Status Imunisasi TT
- Lengkap (T5): Edukasi
- Belum Lengkap (T5): Diberikan imunisasi tetanus (Td) untuk melengkapi status imunisasi
Footnotes
-
Pemeriksaan dilakukan bila terdapat risiko ↩
-
Pemeriksaan dilakukan pada calon pengantin (Catin) ↩
-
Skrining dilakukan pada calon pengantin Perempuan yang akan menikah dalam 1 tahun ke depan ↩
-
Skrining dilakukan pada calon pengantin Perempuan dan laki-laki yang akan menikah dalam 1 tahun ke depan ↩ ↩2 ↩3 ↩4 ↩5