PENDAHULUAN
Latar Belakang
Delapan Misi Asta Cita Kepemimpinan Presiden terpilih tahun 2024- 2029, yang mencakup berbagai aspek pembangunan nasional memuat misi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan SDM ini ditujukan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat, produktif, dan berdaya saing di tingkat global. Kementerian Kesehatan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tiga dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yaitu pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di seluruh kabupaten di Indonesia, penurunan kasus tuberkulosis sebanyak 50% dalam 5 tahun, dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) .
PKG dilaksanakan melalui pendekatan siklus hidup, dimulai sejak bayi baru lahir hingga lanjut usia. Pendekatan ini difokuskan pada upaya promotif dan preventif yang bersifat holistik, terintegrasi, dan berbasis kelompok sasaran (people-centered). PKG ditujukan untuk mendeteksi faktor risiko kesehatan, kondisi pra-penyakit, serta penyakit dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup masyarakat Indonesia. Pelayanan ini didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi digital oleh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) baik sektor pemerintah maupun swasta.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia dan laporan Kementerian Kesehatan 2023 mengungkapkan berbagai tantangan kesehatan di setiap tahapan siklus hidup. Pada balita: 21,5% mengalami stunting, 8,5% mengalami wasting, dan 0,37% atau 31.905 balita memiliki penyakit jantung bawaan. Anak-anak usia sekolah dan remaja: menghadapi masalah perilaku kesehatan, seperti prevalensi merokok sebesar 7,4% pada anak usia 10-18 tahun, serta anemia yang dialami oleh 15,6% remaja putri tingkat SLTP/MTS. Selain itu, survei Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey tahun 2022 mencatat bahwa 34,9% remaja usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental.
Pada kelompok dewasa dan lanjut usia, data menunjukkan bahwa 33,6% penduduk usia ≥20 tahun memiliki aktivitas fisik yang rendah, 30,92% merokok, 23,4% mengalami obesitas, dan 30,8% penduduk usia ≥18 tahun memiliki hipertensi. Prevalensi diabetes melitus yang didiagnosa oleh dokter pada kelompok usia 18-59 tahun mencapai 1,6%, sementara 10% memiliki kadar gula darah di atas normal. Angka ini lebih tinggi pada kelompok lansia, dengan prevalensi diabetes melitus sebesar 6,5% dan gula darah abnormal sebesar 24,3%. Untuk semua kelompok umur, prevalensi kanker yang didiagnosa oleh dokter mencapai 1,2 per 1.000 penduduk.
Sebagian besar faktor risiko, kondisi pra-penyakit, dan penyakit ini dapat dicegah atau ditangani lebih dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin. Namun, cakupan pemeriksaan kesehatan di Indonesia masih rendah. Data Kementerian Kesehatan tahun 2023 menunjukkan bahwa hanya 39,87% penduduk telah melakukan skrining penyakit tidak menular. Selain itu, sebanyak 32,6% penduduk usia >20 tahun tidak pernah memeriksa tekanan darah, 80,82% tidak pernah mengukur lingkar perut, 35,61% tidak memantau berat badan, 61,6% tidak memeriksa kadar kolesterol, dan 62,6% tidak pernah memeriksakan kadar gula darah.
PKG diharapkan dapat menjawab tantangan dan permasalahan kesehatan ini melalui penyediaan layanan skrining sesuai siklus hidup. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan, sehingga mendorong pencegahan penyakit yang lebih efektif dan penanganan yang lebih terarah.
Kelompok Sasaran
PKG diberikan kepada seluruh kelompok sasaran melalui berbagai cara:
PKG Hari Ulang Tahun
PKG Hari Ulang Tahun ditujukan
- bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan anak prasekolah) dan
- bagi usia 18 tahun ke atas (dewasa dan lanjut usia);
PKG Sekolah
PKG Sekolah ditujukan bagi anak usia 7-17 tahun (usia sekolah dan remaja) yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru; dan
PKG Khusus
PKG Khusus ditujukan bagi ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan anak prasekolah) meliputi pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
PKG Hari Ulang Tahun merupakan inovasi baru untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan memperluas jangkauan pemeriksaan kesehatan. Agar persiapan dan pelaksanaan PKG Hari Ulang Tahun terselenggara dengan baik, maka diperlukan Petunjuk Teknis sebagai panduan untuk memastikan keterpaduan, efisiensi, dan keberhasilan pelaksanaan PKG Hari Ulang Tahun di seluruh Indonesia.
Tujuan dan Sasaran Petunjuk Teknis
Tujuan umum
Menyediakan panduan pelaksanaan PKG Hari Ulang Tahun.
Tujuan khusus
Menyediakan panduan mengenai:
- Paket layanan PKG Hari Ulang Tahun.
- Penyelenggaraan PKG Hari Ulang Tahun.
- Strategi komunikasi PKG Hari Ulang Tahun.
- Pemantauan dan evaluasi PKG Hari Ulang Tahun.
Sasaran
Sasaran petunjuk teknis ini antara lain:
- Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab dan Tim Klaster.
- Pimpinan dan Petugas FKTP lainnya (Klinik pratama, tempat praktik tenaga medis dan tenaga kesehatan).
- Pimpinan dan Petugas di Laboratorium Kesehatan Masyarakat tingkat 4, tingkat 3, dan tingkat 2.
- Rumah Sakit.
- Dinas Kesehatan Daerah Provinsi dan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.
- Pemerintah daerah termasuk pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, dan pemangku kebijakan (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dengan pelaksanaan PKG Hari Ulang Tahun.
- Pembina Wilayah di Kementerian Kesehatan.
- Kementerian/Lembaga terkait.
- Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
- Organisasi profesi, organisasi masyarakat, institusi pendidikan, sektor swasta dan pihak lainnya.
Persiapan
📄️ Masyarakat
Pelaksanaan PKG Hari Ulang Tahun didukung oleh platform Sistem Informasi Kesehatan Nasional SATUSEHAT. Sistem ini membantu masyarakat untuk
📄️ Propinsi
1. Koordinasi, orientasi dan sosialisasi kepada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota tentang persiapan dan pelaksanaan PKG Hari Ulang Tahun.
🗃️ Kabupaten/Kota
4 butir
📄️ Puskesmas
Menghitung sasaran
📄️ FKTP yang bekerjasama dengan BPJS
1. Menentukan sasaran penerima PKG Hari Ulang Tahun sesuai dengan sasaran kepesertaan JKN di FKTP tersebut.
📄️ Faskes lain
Jika daerah ingin melibatkan fasilitas lain dalam penyelenggaraan PKG, seperti Puskesmas Pembantu, Klinik Perusahaan, dan fasilitas lainnya, maka langkah - langkah yang dapat dilakukan oleh fasilitas lain sebagai berikut :
📄️ Faskes yang melayani persalinan
1. Menetapkan kebutuhan BMHP bayi baru lahir dengan mengacu pada jumlah persalinan yang dilayani pada tahun sebelumnya.
📄️ Labkesmas
Labkesmas tingkat 2