Daftar Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu
(konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja, Kemenkes Tahun 2019)
No | Jenis penyakit akibat kerja | Diagnosa Okupasi | ICD X | Tanda Khas | Agen/ Pajanan | Pekerjaan | Lama Pajanan | Faktor Individu | Faktor lain di luar pekerjaan | Kategori Penetapan Diagnosa |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Tuberkulosis | TB Paru Akibat Kerja | TB Paru (A15.0) | Tidak Ada | Mycobacterium Tuberculosis dari manusia yang terinfeksi | Tenaga kesehatan yang melayani pasien TB, Petugas laborato- rium memeriksa spe- simen pasien TB, Tenaga non kesehatan di fasilitas kesehatan yang kontak dengan pasien/spesimen TB | Minimal 1 bulan | Tidak Ada | Tidak ada kontak dengan penderita TB di luar tempat kerja. | A1 dan A2 |
2 | Kanker disebab- kan oleh asbestos | Mesothelio-ma Akibat Kerja | Mesothelioma pleura (C45.0) | Tidak Ada | Asbes | Pekerja pada industri asbes, pekerja kons- truksi, pekerja bengkel otomotif, | masa laten > 15 tahun, durasi pajanan tidak ber- pengaruh | Tidak Ada | Tidak ada riwayat menggunakan atap asbes di luar tempat kerja, Tidak tinggal di area sekitar indus- tri asbes | A2 |
3 | Pneumokoniosis yang disebabkan oleh asbestos | Asbestosis Akibat Kerja | Pneumoconios is karena asbes dan serat mi- neral lain- nya/Asbes- tosis (J61) | Pleural plaque | Asbes | Pekerja pada industri asbes, pekerja konstruk- si, pekerja bengkel automotif, | masa laten > 15 tahun, durasi pajanan minimal 15 tahun | Tidak Ada | Tidak ada riwayat mengguna- kan atap asbes di luar tempat kerja, Tidak tinggal di area sekitar industri asbes | A2 |
4 | Asma yang dise- babkan oleh penyebab sensi- tisasi atau zat iritan yang dike- nal dalam proses pekerjaan | Asma Akibat Kerja | Asma, tidak ditentukan (J45.9) | Gejala timbul setelah terpajan dan berkurang apabila menghindari pajanan. | Debu Tepung, Detergen bubuk yang mengan- dung enzym, Serbuk sari, Debu Semen | Pembuat roti, kue dan makanan lain yang mengandung tepung, pekerja perusahaan pembuat deterjen bubuk, Pekerja laundy, Pedagang bunga, Pekerja meubel, | Tidak ber- pengaruh | Tidak ada riwayat asma atau alergi sebelum- nya | Tidak ada alergen di luar pekerjaan yang dapat menyebabkan timbulnya asma | A1 dan A2 |
5 | Dermatitis kontak iritan yang dise- babkan oleh zat iritan yang timbul dari aktivitas pekerjaan, tidak termasuk dalam penyebab lain; dan | Dermatitis kontak iritan akibat kerja | Dermatitis kontak iritan kelompok agen penye bab utama: Sabun / Deterjen, Pelarut, Minyak dan pelumas, produk minyak bumi, Asam, alkali, Semen, garam logam, terak dan kaca wol (L.24) | Gejala ber- kurang apa- bila meng- hindari agen penyebab, morfologi lesi sesuai dengan pajanan pada area kontak, | Sabun / Deterjen, Pelarut, Minyak dan pelumas, produk minyak bumi, Asam,alkali, Semen, garam logam, terak dan kaca wol atau bahan iritan lainnya. | Pekerjaan yang menggunakan bahan pajanan yang bersifat iritan. Pekerja di ling- kungan basah (wet workers seperti nelayan, pembantu rumah tangga, penjual ikan, dll), Pekerja semen, Penata rambut, | Durasi Tidak ber- pengaruh | Tidak ada | tidak ada kontak dengan bahan iritan yang berada di luar tempat kerja | A1 dan A2 |
6 | Dermatitis kontak alergika dan urtikaria yang disebabkan oleh faktor penyebab alergi lain yang timbul dari aktivitas pekerja- an yang tidak termasuk dalam penyebab lain | Dermatitis kontak alergi akibat kerja | Dermatitis kontak alergi kelompok agen penyebab utama: antibiotik, pengawet, tanaman dan pohon, antiseptik, produk karet, pewarna, perekat dan agen bonding, logam (L23) | Area kontak sesuai dengan pajanan, tidak lang- sung timbul setelah kontak | Produk karet, pe- warna, perekat dan agen bonding, logam | Pekerja logam, penya- dap karet, Pekerja kebun yang menggu- nakan sarung tangan karet, Penyamak kulit, pekerja pembuat sepatu , pekerja tekstil di bagian pewarnaan, penata rambut, | - | Tidak ada | Tidak ada kontak dengan bahan pajanan di luar tempat kerja | A2 |
7 | Penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi lain di tempat kerja | Varicella Akibat Kerja | Varicella zoster virus dari manusia (B01) | Tidak Ada | Virus Varicella zoster | Tenaga kesehatan yang melayani pasien varicella | minimal 14 hari setelah kontak | Tidak ada | Tidak kontak dengan penderita varicella di luar tempat kerja. | A1 dan A2 |
8 | Carpal tunnel syndrome karena periode berke- panjangan dengan gerak repetitif yang mengerahkan tenaga, pekerjaan yang melibatkan getaran, posisi ekstrim pada pergelangan tangan, | Carpal Tunnel Syndrom Akibat Kerja | Carpal Tunnel Syndrom (G.56.0) | Tidak Ada | Gerakan berulang- ulang (gerak repetitif), pekerjaan yang meli- batkan ge- taran, Posisi ekstrim pada per- gelangan tangan terutama kombinasi dari risiko tersebut | Dokter gigi, Pekerja dengan alat Jack Hammer, Pekerja mengetik, Tukang potong daging (butcher), pekerja gergaji (sawmill), pekerja perakitan (manufacture), pekerja pelinting rokok dengan tangan, pemain musik drum dan pekerja lainnya yang terpajan gerakan berulang (gerak repetitif), getaran, posisi ekstrim pada pergelangan tangan | Minimal 8 bulan | Tidak ada obesitas, tidak ada kehamilan, tidak ada riwayat dislipide- mia, hiper- tensi, DM, Rheuma- thoid Arthritis dan tidak ada riwa- yat cidera pada per- gelangan tangan | Tidak ada aktifitas lain di luar peker- jaan yang dapat menyebabkan CTS seperti gerakan repetitif, pekerjaan yang melibat- kan getaran, posisi ekstrim pada perge- langan tangan | A1 dan A2 |
9 | Penyakit otot dan kerangka lain | Nyeri Punggung Bawah Sederhana Akibat Kerja | Simple LBP (M54.5) | Keluhan ter- jadi segera setelah angkat angkut saat bekerja | Manual handling, whole body vibration | Perawat yang angkat angkut pasien, Pengendara alat berat, Pekerja kuli panggul, penerbang helikopter, pramu- gari/pramugara mekanik pesawat, Anak Buah Kapal bagian mesin | Bersifat akut segera setelah terpaja- nan | Tidak ada riwayat trauma tulang punggung sebelum- nya, tidak ada riwa- yat RA/OA pada tu- lang pung- gung se- belumnya. | Tidak ada aktivitas manual handling dan whole body vibration di luar pekerjaan. | A1 |
10 | Penyakit otot dan kerangka lain | HNP Akibat Kerja | Kelainan Lumbal dan Diskus Interverte- bralis lain- nya dengan radikulopati (M51.1) | Hasil rontgen Lesi di L3, L4, L5 Terjadi segera sete- lah posisi angkat ang- kut saat bekerja | Manual handling, whole body vibration | Perawat yang angkat angkut pasien, Pengendara alat berat, Pekerja kuli panggul, penerbang helikopter, pramugari/ pramugara, mekanik pesawat, Anak Buah Kapal bagian mesin | Bersifat akut segera setelah terpaja- nan | Tidak ada riwayat trauma tulang punggung sebelum- nya, tidak ada riwa- yat RA/OA pada tu- lang pung- gung se- belumnya. | Tidak ada aktivitas manual handling dan whole body vibration di luar pekerjaan | A2 |
11 | Penyakit yang disebabkan oleh radiasi optik, meliputi ultra violet, radiasi elektromagnetik (visible light), infra merah, termasuk laser | Katarak Juvenilis Akibat Kerja | Katarak lainnya (H.26.8) | Tidak ada | Ultra Violet, Infrared, Microwave, Pengion Radiasi | Pengelas, Pekerjaan dengan paparan radiasi pengion dari mesin x-ray, reaktor nuklir, pandai besi, blower kaca, pener- bang dan pekerja di landasan pesawat. | Minimal 6 Bulan | Tidak ada riwayat trauma mata sebelum- nya, Tidak ada riwa- yat DM sebelum- nya | - | A1 dan A2 |
12 | Penyakit yang disebabkan oleh radiasioptik, meliputi ultra violet, radiasi elektromagnetik (visible light), infra merah, termasuk laser | Keratitis Exposure | Photokera- titis (H16.1) | Gejala tim- bul segera setelah terpapar exposure las | UV, infrared | Welders, Pekerja peleburan logam, Pekerja glass blower, Pekerja yang ter- papar UV, laser grade 3-4 (panjang gelombang 532 - 1064 nm) | Timbul < 24 jam setelah terpapar | Tidak ada | Tidak ada | A1 |
13 | Kerusakan pen- dengaran yang disebabkan oleh kebisingan | Tuli sensori neural akibat bising di tempat kerja (Noise Induced Hearing Loss) | Efek kebisingan pada telinga bagian dalam (H83.3) | Sensoryne- ural Hearing Loss. Pemeriksa- an audio- metri nada murni dida- patkan tuli sensorine- ural pada frekuensi antara 3000 6000 Hz | Bising berlebih | Pekerja drilling, Pekerja bengkel, Pengemudi alat berat, Pekerja kamar mesin kapal, Pekerja ruang mesin kompresor hiperbarik, Teknisi pesawat, Penerbang helikopter Pekerja di landasan pesawat, tenaga kesehatan evakuasi medis udara Pandai besi, Personil militer dan kepolisian yang menggunakan senjata api. Pekerjaan lainnya yang terpapar bising tinggi. | - | Tidak ditemukan riwayat genetik pada te- linga, ri- wayat minum obat (ototoksik), infeksi telinga kronik), trauma kepala, trauma telinga | Tidak ada hobi men- dengarkan musik keras, menembak, dan lain lain | A1 dan A2 |
14 | Penyakit yang disebabkan oleh udara bertekanan atau udara yang didekompresi; | Otitic barotrauma akibat kerja | Aero otitic barotrauma (T70.0) | Tidak ada | Perubahan Tekanan | Penerbang, Awak ka- bin dan atlet dirgan- tara, penyelam, tena- ga kesehatan pen- damping ruang udara Hypobarik dan Hyperbarik (TOHB), Pekerja di bawah tanah (Compressed Air Worker (CAW)), tenaga kesehatan evakuasi medis udara | Bersifat akut segera setelah terpaja- nan | Tidak ada | Tidak ada | A2 |
15 | Penyakit yang disebabkan oleh udara bertekanan atau udara yang didekompresi; | Sinus baro trauma akibat kerja | Sinus baro trauma (T70.1) | Tidak ada | Perubahan Tekanan | Penerbang, Awak ka- bin dan atlet dirgan- tara, penyelam, tena- ga kesehatan pen- damping ruang udara Hypobarik dan Hyperbarik (TOHB), Pekerja di bawah tanah (Compressed Air Worker (CAW)), tenaga kesehatan evakuasi medis udara | Bersifat akut segera setelah terpaja- nan | Tidak ada | Tidak ada | A2 |
16 | Penyakit yang disebabkan oleh udara bertekanan atau udara yang didekompresi | Barotrauma (Mata, Salu- ran Cerna Saluran Na- pas, Kulit, Gigi) Akibat Kerja | Efek dari tekanan udara dan tekanan air, tidak spe- sifik (T70.9) | Tidak ada | Perubahan Tekanan | Penerbang, Awak kabin dan atlet dir- gantara, penyelam, tenaga kesehatan pendamping ruang udara Hypobarik dan Hyperbarik (TOHB), Pekerja di bawah tanah (Compressed Air Worker (CAW), tenaga kesehatan evakuasi medis udara | Bersifat akut se- gera setelah terpajanan | Tidak ada | Tidak ada | A2 |
17 | Penyakit yang disebabkan oleh udara bertekanan atau udara yang didekompresi | Penyakit Dekompresi Akibat Kerja (Caisson Disease) | Caisson disease/ decompres- sion sickness (T70.3) | Tidak ada | Perubahan Tekanan | Penerbang, Awak ka- bin dan atlet dirgan- tara, penyelam, tena- ga kesehatan pen- damping ruang udara Hypobarik dan Hyperbarik (TOHB), Pekerja di bawah tanah (Compressed Air Worker (CAW)), tenaga kesehatan evakuasi medis udara | Bersifat akut segera setelah terpaja- nan | Tidak ada | Tidak ada | A2 |
18 | Virus Hepatitis | Hepatitis B Akibat kerja | Hepatitis B Akut (B16) | Pernah mengalami needle stick injury dari pasien Hepatitis B | Virus Hepa- titis B dari darah dan/ cairan tubuh yang terin- feksi | Tenaga kesehatan yang merawat pasien, tenaga laboratorium, | kurang dari 6 bulan | Tidak ada riwayat Hepatitis B sebelum- nya (Peme- riksaan se- belumnya negatif) | Tidak ada riwayat transfusi darah | A2 |
19 | Virus Hepatitis | Hepatitis C Akibat kerja | Hepatitis C Akut (B17.0) | Pernah mengalami needle stick injury dari pasien Hepatitis C | Virus Hepa- titis C dari darah dan/ cairan tubuh yang terin- feksi | Tenaga kesehatan yang merawat pasien, tenaga laboratorium, | kurang dari 6 bulan | Tidak ada riwayat Hepatitis C sebelum- nya (Peme- riksaan se- belumnya negatif) | Tidak ada riwayat transfusi darah | A2 |
20 | Kelainan saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh sensitisasi atau iritasi zat yang ada dalam proses pekerjaan | Rhinitis dan Rhinosinu- sitis Akibat Kerja | Rhinitis Akut (J00) | - | Debu | Pekerja di pabrik semen, pabrik textile, pertambangan batubara, pekerja di pabrik asbes, | Segera setelah terpajan | Tidak ada riwayat alergi se- belumnya | Tidak ada pajanan /debu lain di luar pekerjan. | A1 |
21 | Penyakit saluran pernafasan lain di mana ada hubungan langsung antara paparan faktor risiko yangmuncul akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat | Laryngitis Akut Akibat Kerja | Laryngitis Akut (J04.0) | Suara serak setelah pengguna- an suara berlebihan saat bekerja | Penggunaan pita suara berlebihan | Penyanyi, presenter, pembaca berita, guru, dosen, pekerjaan lain yang menggunakan suara berlebihan. | Segera setelah penggu- naan suara berlebih- an | Tidak ada | - | A1 dan A2 |