Skrining Gejala TBC dan Penyakit Pernapasan Lainnya dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Skrining (IK) TBC
Investigasi Kontak (IK) merupakan salah satu bentuk skrining TBC untuk meningkatkan penemuan kasus TBC dan infeksi laten TBC secara dini dan sistematis terhadap orang yang kontak sumber infeksi TBC (kasus indeks). Meskipun orang dengan infeksi laten TBC tidak/belum menunjukkan gejala, akan tetapi berisiko menjadi sakit TBC sehingga orang dengan infeksi laten TBC harus diberikan penanganan yang tepat dan sesuai standar. Hal ini dilakukan bertujuan
- mencegah terlambatnya penemuan orang dengan infeksi laten TBC,
- mencegah terjadinya sakit TBC pada orang dengan infeksi laten TBC,
- memutus rantai penularan TBC di masyarakat.
Formulir
📄️ Form TB
WAJIB DIISI OLEH PETUGAS
Kasus indeks adalah semua pasien TBC baru/kambuh yang terkonfirmasi bakteriologis (TBC Sensitif Obat maupun TBC Resisten Obat) dan TBC anak di lingkungan rumah tangga atau tempat-tempat lain (tempat kerja, asrama, sekolah, tempat penitipan anak, lapas/ rutan, panti, dsb). Sumber data kasus indeks berasal dari data Puskesmas, Rumah Sakit, dan Fasyankes swasta.
Kontak serumah adalah orang yang tinggal serumah minimal satu malam, atau sering tinggal serumah pada siang hari dengan kasus indeks dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks mulai mendapat obat anti tuberkulosis (OAT).
Kontak erat adalah orang yang tidak tinggal serumah, tetapi sering bertemu dengan kasus indeks dalam waktu yang cukup lama, yang intensitas pajanan/berkontaknya hampir sama dengan kontak serumah. Misalnya orang yang berada pada ruangan/lingkungan yang sama (tempat kerja, ruang pertemuan, fasilitas umum, rumah sakit, sekolah, tempat penitipan anak) dalam waktu yang cukup lama dengan kasus indeks, dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks minum OAT.
Kegiatan Investigasi Kontak (IK) dilakukan oleh petugas kesehatan dan atau kader kesehatan yang ditunjuk dan dipilih oleh Puskemas dan sudah terlatih yang dibekali dengan surat tugas dan tanda pengenal dari Pimpinan Puskesmas. Sebelum pelaksanaan kegiatan di lapangan, petugas kesehatan dan kader melakukan koordinasi dan menyusun rencana kegiatan IK berdasarkan kasus indeks yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Peran kader secara khusus dalam upaya penemuan kasus TBC dimasyarakat antara lain mendata kontak serumah dan kontak erat kasus indeks, melakukan skrining secara langsung terhadap setiap kontak di sekitar kasus indeks dan menemukan terduga TBC serta merujuk terduga TBC dan semua kontak anak ke semua kontak, memantau munculnya gejala pada kontak serumah berkoordinasi dengan PMO, melaporkan kegiatan investigasi kontak sesuai dengan formulir yang tersedia ke petugas Kesehatan, melakukan edukasi kepada pasien TBC dan kontak sekitar.
Persiapan
-
Petugas Kesehatan menginformasikan kepada setiap pasien baru bahwa akantim (Petugas Kesehatan dan atau kader) yang akan melakukan kunjungan rumah dan rumah sekitar pasien.
-
Petugas kesehatan melakukan identifikasi kontak dari kasus indeks dan mengisi formulir TBC.16K.
-
Petugas kesehatan menyepakati jadwal IK bersama kader. Data kasus indeks diberikan oleh petugas kesehatan kepada kader sesuai dengan wilayah kerja kader.
-
Petugas kesehatan menyerahkan formulir TBC.16K kepada kader dan diharapkan kader menghubungi PMO masing masing kasus indeks untuk mengatur jadwal kunjungan
-
Sebelum melakukan kunjungan, kader menyiapkan masker untuk diberikan pada pasien, surat tugas, tanda pengenal, materi KIE untuk edukasi, formulir TBC.16K, TBC.16 RK dan surat pengantar
Pelaksanaan:
-
Petugas kesehatan atau kader mengunjungi rumah kasus indeks, dengan mengutamakan kerahasiaan pasien. Jika diperlukan, untuk memastikan alamat, petugas kesehatan/ kader dapat menghubungi tokoh masyarakat, seperti RT, RW, Lurah, Kepala Desa, Kepala Dusun, dll. Kader juga dapat melakukan kunjungan dengan didampingi oleh petugas kesehatan.
-
Petugas kesehatan/kader melakukan konfirmasi ulang terkait kontak yang tercatat di formulir TBC.16 K dan pendataan kontak, pada rumah kasus indeks minimal 20 kontak yang akan diinvestigasi.
-
Petugas kesehatan/kader melakukan skrining berdasarkan gejala secara langsung (tatap muka) kepada kontak.
-
Gejala umum TBC adalah batuk lebih 2 minggu. Semua bentuk batuk tanpamelihat durasi disertai gejala tambahan TBC dapat berupa BB turun tanpa penyebab/BB tidak naik/nafsu makan turun, demam yang tidak diketahui penyebabnya, badan lemas/lesu, berkeringat malam hari tanpa kegiatan, sesak napas tanpa nyeri dada, ada pembesaran getah bening di leher atau di ketiak. Gejala TBC ekstraparu sesuai organ yang terkena
-
Apabila menemukan terduga TBC, petugas kesehatan/kader mengisi Surat Pengantar Pemeriksaan TBC dan merujuk kontak untuk mendapat pemeriksaan di fasyankes. Apabila diperlukan, kader mendampingi terduga TBC untuk datang ke fasyankes.
-
Jika pada saat kunjungan, tidak semua kontak dapat diskrining, maka kader melakukan kunjungan ulang di hari berikutnya untuk memastikan semua kontak telah dilakukan skrining.
-
Pelaksanaan kegiatan IK oleh petugas Kesehatan maupun kader harus dicatat dan dilaporkan baik dalam kartu pengobatan pasien TBC yang merupakan kasus indeks (TBC.01) maupun formulir pemeriksaan kontak (TBC.16K).