Penyimpanan
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan.
Aspek umum yang perlu diperhatikan pada penyimpanan:
- Persediaan obat dan BMHP puskesmas disimpan di gudang obat yang dilengkapi lemari dan rak rak penyimpanan obat.
- Suhu dan kelembaban ruang penyimpanan harus dapat menjamin kestabilan obat.
- Sediaan farmasi dalam jumlah besar (bulk) disimpan diatas pallet, teratur dengan memperhatikan tandatanda khusus.
- Penyimpanan sesuai alfabet atau kelas terapi dengan sistem, First Expired First Out (FEFO), high alert (LASA) dan life saving (obat emergensi).
- Sediaan psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari terkunci dan kuncinya dipegang oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian yang dikuasakan.
- Sediaan farmasi dan BMHP yang mudah terbakar, disimpan di tempat khusus dan terpisah dari obat lain.
Contoh: alkohol, chlor etil dan lain-lain.
- Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan obat tertentu yang disertai dengan alat pemantau dan kartu suhu yang diisi setiap harinya.
- Jika terjadi pemadaman listrik, dilakukan tindakan pengamanan terhadap obat yang disimpan pada suhu dingin. Sedapat mungkin, tempat penyimpanan obat termasuk dalam prioritas yang mendapatkan listrik cadangan (genset).
- Obat yang mendekati kedaluwarsa (3 sampai 6 bulan sebelum tanggal kedaluwarsa tergantung kebijakan puskesmas) diberikan penandaan khusus dan diletakkan ditempat yang mudah terlihat agar bisa digunakan terlebih dahulu sebelum tiba masa kedaluwarsa
- Inspeksi/pemantauan secara berkala terhadap tempat penyimpanan obat
Aspek khusus yang perlu diperhatikan:
- Obat High Alert
- Obat Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
- Obat Kegawatdaruratan Medis
- Penyimpanan vaksin
Obat High Alert
High Alert adalah obat yang perlu diwaspadai karena menyebabkan terjadinya kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome).
Obat yang perlu diwaspadai terdiri atas:
- Obat risiko tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan dapat mengakibatkan kematian dan kecacatan seperti insulin, atau obat antidiabetik oral
- Obat dengan nama, kemasan, label, penggunaan klinik/kelihatan sama (look alike) dan bunyi ucapan sama (sound alike) biasa disebut LASA atau disebut juga Nama Obat dan Rupa Ucapan Miripm (NORUM).
Contoh Tetrasiklin dan Tetrakain
- Elektrolit konsentrat seperti natrium klorida dengan konsentrasi lebih dari 0,9% atau magnesium sulfat dengan konsentrasi 20%, 40% atau lebih
Obat Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Tempat penyimpanan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi wajib menjamin, keamanan, khasiat, dan mutu.
Tempat penyimpanan narkotika, psikotropika berupa lemari khusus dengan persyaratan:
- terbuat dari bahan yang kuat;
- tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua)
- buah kunci yang berbeda, satu kunci dipegang apoteker penanggung jawab, satu kunci lainnya dipegang oleh tenaga teknis kefarmasian/ tenaga Kesehatan lain yang dikuasakan.
- Apabila apoteker penanggung jawab berhalangan hadir dapat menguasakan kunci kepada tenaga kefarmasian/tenaga kesehatan lain
- diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, dan kunci lemari khusus dikuasai oleh apoteker penanggung jawab/apoteker
Obat Kegawatdaruratan Medis
Penyimpanan obat kegawatdaruratan medis harus diperhatikan dari sisi kemudahan, ketepatan dan kecepatan reaksi bila terjadi kegawatdaruratan. Obat kegawatdaruratan medis digunakan pada saat emergensi dan ditempatkan di ruang pemeriksaan, kamar suntik, poli gigi, ruang imunisasi, ruang bersalin dan di Instalasi Gawat Darurat,
Keamanan persediaan obat emergensi harus terjamin keamanannya baik dari penyalahgunaan, keteledoran maupun dari pencurian oleh oknum, sehingga dan seharusnya tempat penyimpanan obat harus dikunci semi permanen atau yang dikembangkan sekarang disegel dengan segel yang memiliki nomor seri tertentu atau sering kita sebut segel beregister yang nomor serinya berbeda-beda.
Segel tersebut hanya dapat digunakan sekali/disposable artinya ketika segel dibuka, segel tersebut menjadi rusak sehingga tidak bisa dipakai lagi.
Gambar 35. Kit Emergensi dilengkapi kunci pengaman disposibel
Gambar 36. Tas emergensi dilengkapi kunci pengaman disposibel
Penyimpanan vaksin
Penyimpanan vaksin merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap vaksin yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan hingga pada saat digunakan. Vaksin merupakan bahan biologis yang mudah rusak sehingga
Harus disimpan pada suhu tertentu (pada suhu 2oC -8oC) di dalam vaccine refrigerator.
Gambar 37. Penyimpanan vaksin
Dalam kondisi tertentu seperti adanya pemadaman listrik, peralatan cold chain yang bermasalah perlu dilakukan tindakan penyelamatan vaksin supaya dapat mempertahankan suhu vaksin seoptimal mungkin.
Gambar 38. Langkah-langkah penyelamatan vaksin pada keadaan tertentu