Kegiatan
Kegiatan dalam klaster penanggulangan penyakit menular mengacu pada upaya
- pencegahan,
- kewaspadaan dini, dan
- respon.
Ketiga upaya tersebut dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan kegiatan klaster siklus hidup (klaster 2 dan 3) didukung dengan laboratorium.
Penyelidikan Epidemiologi
Untuk memutus mata rantai penularan, maka perlu dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang bertujuan untuk mengambil dan mengumpulkan data dan informasi kesehatan dari populasi rentan yang mungkin tertular serta tempat-tempat yang diduga sebagai sumber penularan penyakit. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dan kolaborasi berbagai pihak untuk memastikan adanya pembagian peran, pemetaan dan pembagian sumber daya.
Petugas kesehatan yang melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit menular harus memperhatikan prinsip-prinsip penularan penyakit antara lain:
- masa inkubasi penyakit,
- cara penularan penyakit,
- gejala dan tanda, serta
- upaya pencegahan/ perlindungan diri seperti:
- menggunakan alat pelindung diri (APD),
- menggunakan repellent,
- intervensi kesehatan lingkungan dan lain-lain.
Tindak lanjut
Tindak lanjut hasil dari penyelidikan epidemiologi oleh petugas klaster 4 yaitu tatalaksana klinis kasus dan suspek serta pemberian terapi pencegahan penyakit menular ditangani oleh petugas klaster siklus hidup sesuai dengan SOP dan PPK masing-masing penyakit. Pelaksanaannya dapat melibatkan klaster 4.
Pencatatan dan Pelaporan
Klaster 4 wajib melakukan pencatatan dan pelaporan kasus Penyakit Menular dan upaya penanggulangannya. Jika ada indikasi terjadinya KLB/wabah/KKM maka perlu segera dilakukan verifikasi dan wajib menyampaikan laporan selambat-lambatnya dalam waktu 1x24 jam. Dalam hal tidak ada indikasi terjadinya KLB/wabah maka tetap dilaporkan sesuai SOP.
Di bawah ini adalah salah satu contoh yang menggambarkan tentang tindak lanjut yang dilaksanakan klaster 4 saat ditemukan kasus TBC pada klaster siklus hidup. Skrining, penegakan diagnosis yang ditunjang oleh pemeriksaan laboratorium hingga tata laksana sesuai SOP yang telah dilaksanakan oleh klaster siklus hidup akan ditindaklanjuti klaster 4 dengan kegiatan:
-
Memantau dan menganalisis data PWS terkait beban penyakit dan cakupan pelayanan TBC.
-
Merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut yang diperlukan, yaitu:
- Bekerja sama dengan Pustu sebagai jaringan di tingkat desa:
- Melaksanakan investigasi kontak terhadap kontak serumah dan kontak erat bersama kader Posyandu setempat.
- Pemantauan minum obat
- Pelacakan kasus putus obat
- Pemantauan faktor risiko lainnya
- edukasi terkait informasi dasar tentang TBC (cara penularan, cara pencegahan, pengobatan, dan lain-lain)
- Investigasi dan atau intervensi kualitas lingkungan (rumah tinggal, sarana sanitasi dan air minum, hygiene perorangan).
- Kunjungan rumah oleh nakes/kader
- Penemuan kasus aktif dengan investigasi kontak
- Pengawasan minum obat
- Pelacakan kasus putus obat
- Pemantauan faktor risiko lainnya
- edukasi terkait informasi dasar terkait TBC (cara penularan, cara pencegahan, pengobatan, dan lain-lain)
- Bekerja sama dengan Pustu sebagai jaringan di tingkat desa:
-
Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
-
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan